“Kini, mereka tak perlu lagi pusing memikirkan air bersih untuk keluarga mereka,” jelas Simring.
Sementara itu, warga Desa Pana lainnya, Oktofianus Kause, menceritakan bagaimana akses air bersih yang mudah membuat kehidupannya lebih efisien.
“Saya ingat benar bagaimana kami harus berjalan menuruni perbukitan hanya untuk mengambil air dan waktu kami hanya dihabiskan untuk itu. Anak kami yang masih kelas 5 sekolah dasar (SD) harus bangun pagi-pagi untuk mandi dan ambil air di sumber air,” kata Oktofinaus
Oktofianus juga mengatakan bahwa air yang setiap hari diambil dengan susah payah dari sumber air tersebut hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan air dalam satu hari.
“Biasanya kami mengambil air sekitar 60 liter untuk kebutuhan sehari. Jika masih kurang kami harus beli air dari penjual air keliling di desa kami,” kata Oktofianus.
Sejak adanya pompa air, kegiatan memasak, mencuci, dan mandi lebih mudah. Anaknya pun tidak perlu lagi bangun pagi-pagi sebelum sekolah hanya untuk mandi.
Oktofianus pun berharap, hadirnya air bersih bisa membuka banyak peluang bagi warga desa.
“Kami tidak perlu lagi susah cari air. Mama-mama bisa memasak dengan mudah dan bisa menenun tanpa repot ambil air. Anak-anak juga bisa bersemangat bersekolah karena sudah ada air bersih di sekolah. Kini, tinggal putar keran tangki air di dekat rumah, air bersih pun mengalir,” lanjut Oktofianus.
Melihat dampak positif yang dirasakan warga, Pangdam IX Udayana Maruli Simanjuntak berharap bahwa warga di Desa Pana dapat semakin mandiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Saya berharap masyarakat Desa Pana, NTT dapat memaksimalkan air bersih ini untuk kehidupan yang lebih sehat dan menggerakkan aktivitas ekonomi. Seperti sistem irigasi dan pengairan perkebunan yang menjadi lebih baik serta pemeliharaan peternakan hewan yang lebih memadai,” jelasnya.
Maruli juga mengapresiasi upaya Shopee yang telah mendukung adanya program pembangunan pompa air bersih untuk warga di NTT. (*CM/NAT)