Find Us On Social Media :

Duka dari Nduga: Kisah Kekerasan dan Pelecehan Seksual Tenaga Kesehatan dan Pendidik di Papua

By Grid, Senin, 31 Januari 2022 | 13:20 WIB

Duka dari Nduga, kisah kelam kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di Papua.

Ia seperti pipa paralon produk dalam negeri, yang digambarkan reklame, tetap kuat sekalipun gajah telah menginjak-injaknya.

Tangan kanannya patah. Dalam hitungan pekan, ia harus melepas pen.

“Tidak apa-apa, sebentar lagi sembuh,” ujarnya seolah berbicara pada diri sendiri.

Luka di sekujur tubuhnya tak seberapa dibanding luka batin yang datang dan pergi sesuka hati. Itu sebabnya ia masih harus bertemu dengan dokter dan psikolog.

Kalau tidak ada penduduk lokal yang melindunginya, entah apa yang terjadi dengan pria bertubuh kerempeng itu.

“Saya disiksa, kemudian difitnah,” ujarnya.

Tiap kata yang ia ucapkan, seperti mengulang kisah Duka dari Nduga yang dialami Veronika, guru yang diperkosa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mapenduma tahun 2018.

Sudah diperkosa, diancam tidak boleh bercerita kepada siapa pun, masih pun difitnah menyebarkan kabar bohong.

Lalu sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat mengatakan, tidak ada pemerkosaan.

Beruntung ketika itu, Kapolda Papua Irjen (Pol.) Martuani Sormin langsung memanggil pejabat yang berwenang, termasuk tokoh-tokoh yang berkepentingan untuk menyaksikan langsung apa yang terjadi pada korban.

Saat itu juga opini publik langsung berbalik. Mereka yang semula tidak percaya terjadi pemerkosaan, langsung menyatakan mengutuk orang-orang yang telah berbuat biadab pada para guru itu.

Selalu ada dua versi berita di Papua. Bahkan mungkin, terlalu sedikit menyebut bilangan dua karena yang sesungguhnya terjadi, banyak versi berita yang saling bertentangan.