Perez kemudian dikembalikan ke kuburan dan dimakamkan kembali di makam yang sama.
"Setelah kami membawanya keluar dari makam, saya meletakkan tangan saya di tubuhnya. Dia masih hangat, dan saya merasakan detak jantung yang lemah," kata sepupunya, Carolina Perez.
Maria Gutierrez, sang ibu sangat yakin putrinya dikubur hidup-hidup dan menyalahkan para dokter karena mengumumkan kematiannya terlalu cepat.
Dokter percaya bahwa serangan panik sementara menghentikan jantung Perez.
Beberapa hipotesis juga mengatakan bahwa dia telah mengalami serangan cataplexy, yaitu hilangnya fungsi otot secara tiba-tiba karena tekanan atau ketakutan yang ekstrim.
Kejadian yang dialami Perez cukup ironis jika dokter benar-benar salah klaim wanita tersebut sudah mati.
Dikutip Grid.ID melalui Suryamalang.com, Kamis (20/1/20222), ada 3 Fase yang dialami tubuh jenazah setelah beberapa jam dinyatakan meninggal.
Sebelum tubuh mayat menjadi kaku, terjadi perubahan warna tubuh yang diawali dengan pencernaan membran sel oleh enzim dan kemudian akan bocor ketika sel memecah, seperti yang dilansir dari laman BBC.
Semua ini biasanya dimulai di hati, yang kaya akan enzim, dan di otak, yang memiliki kandungan air yang tinggi.
Namun, akhirnya semua jaringan dan organ lain mulai rusak dengan cara ini.
Sel darah yang rusak mulai tumpah dari pembuluh yang pecah dan dibantu oleh gravitasi, menetap di kapiler dan pembuluh darah kecil, mengubah warna kulit.