Suhu tubuh juga mulai turun, sampai menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan tubuh menjadi kaku.
Agar lebih mudah, simak penjelasan garis waktu dari proses pembusukan fisik setelah kematian berdasarkan laman verywellhealth.com.
1 jam kemudian
Pada saat kematian, semua otot dalam tubuh menjadi lemas, keadaan yang disebut flacciditas primer.
Kelopak mata kehilangan ketegangan, pupil membesar, rahang kemungkinan terbuka, dan sendi serta anggota tubuh fleksibel.
Dengan hilangnya ketegangan pada otot, kulit akan mengendur, yang dapat menyebabkan sendi dan tulang menonjol di tubuh, seperti rahang atau pinggul, menjadi jelas.
Jantung manusia berdetak lebih dari 2,5 miliar kali selama rata-rata umur manusia dan darah beredar sekitar 5,6 liter (6 liter) melalui sistem peredaran darah.
Dalam beberapa menit setelah jantung berhenti, sebuah proses yang disebut 'pallor mortis' menyebabkan warna tubuh menjadi pucat saat darah mengalir dari pembuluh darah yang lebih kecil di kulit.
Pada saat yang sama, tubuh mulai mendingin dari suhu normal 37° Celsius hingga menyesuaikan suhu sekitarnya.
Dikenal sebagai 'algor mortis' atau 'chill death', penurunan suhu tubuh mengikuti perkembangan secara bertahap, dua derajat celcius pada jam pertama, satu derajat setiap jam sesudahnya.
2 hingga 6 jam kemudian