Grid.ID - Kisah cinta Gus Dur dan Sinta Nuriyah ternyata penuh perjuangan dan air mata.
Diketahui penuh perjuangan dan air mata, inilah kisah cinta Gus Dur dan Sinta Nuriyah yang jarang diketahui publik.
Ternyata Gus Dur sempat laksanakan akad nikah jarak jauh hingga dua kali nikahi Sinta Nuriyah.
Tak kalah dari kisah cinta Habibie-Ainun yang semanis gula jawa, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga punya cerita cinta yang unik nan romantis.
Tak banyak orang mengulas kisah percintaan Gus Dur dengan istri, Sinta Nuriyah yang memiliki makna mendalam bahkan menginspirasi.
Bahkan kisah cinta keduanya harus berakhir karena ajal menjemput terlebih dahulu Gus Dur.
Namun semasa hidupnya, dalam menghadapi lika-liku kehidupan Sinta selalu setia mendampingi Gus Dur apa pun yang terjadi.
TribunWow ingin mengulas perjalanan kisah cinta Gus Dur dan Sinta, mulai dari perkenalan yang aneh hingga pernikahan yang menghebohkan, dilansir dari laman Instagram @fotojadoel.
Awal perkenalan Gus Dur dan Sinta ternyata melalui perantara orang ketiga, yakni paman Gus Dur, Kiai Fatah.
Waktu itu, Gus Dur berniat melanjutkan studinya ke Kairo, Mesir.
Namun, satu nasehat dari pamannya tersebut yang telah membuat hidup Gud Dur berubah terutama pandangannya tetang cinta.
Dia diwanti-wanti oleh pamannya agar menikah lebih dahulu.
“Soalnya kalau kamu menunggu menikah pulang dari luar negeri, kamu hanya akan mendapat wanita tua yang cerewet,” kata pamannya.
Pun sang paman membantunya mencarikan jodoh.
Nama Sinta, yang ternyata pernah menjadi murid Gus Dur pun diajukan sang paman.
Gus Dur segera mengiyakan tawaran itu.
Namun Sinta belum bersedia lantaran trauma dengan salah seorang guru yang pernah meminangnya ketika dia masih berusia 13 tahun.
Celakanya, nama guru itu juga Abdurrahman.
“Ah, Abdurrahman lagi, Abdurrahman lagi,” komentar Sinta ketika menerima surat dari Gus Dur pertama kalinya.
Kisah ini seperti ditulis Guntur Wiguna dalam buku: Koleksi Humor Gus Dur.
Namun pada akhirnya Sinta mulai bersimpati kepada Gus Dur ketika dia menerima surat dari Gus Dur yang mengeluhkan bahwa dia tidak naik tingkat karena terlalu aktif di PPI (Persatuan Pemuda Indonesia).
Lewat surat balasannya Sinta berusaha menghibur.
“Masak manusia harus gagal dalam segala-galanya. Gagal dalam studi, paling tidak berhasil dalam jodoh,” kata Sinta dalam suratnya.
Selama tahun-tahun yang dihabiskan Gus Dur di Kairo, dia memang terus berkomunikasi dengan Sinta.
Gus Dur pun memaknai datangnya surat secara teratur dari Sinta sebagai tanda ia tidak ditolak.
Setelah sekian lama berhubungan lewat surat, Gus Dur akhirnya melamar Sinta Nuriyah.
Tak langsung dijawab oleh Sinta karena merasa belum yakin.
Dalam buku Biografi Gus Dur yang ditulis Greg Barton, diceritakan Sinta mengaku pernah bertanya ke peramal terlebih dahulu sebelum menjawab lamaran Gus Dur.
"Apakah Gus Dur benar-benar pemuda yang tepat baginya. Atau, apakah dia harus mencari pemuda lain?" sepenggal tulisan dalam buku tersebut.
Namun jawaban tukang ramal itu jelas.
“Jangan mencari-cari lagi, yang sekarang ini ( Gus Dur ) akan menjadi teman hidup anda.”
Bukannya semakin yakin, Sinta justru merasa bimbang dibuatnya oleh jawaban peramal tadi.
Akhirnya setelah Sinta pertimbangkan, melihat sikap dan kepribadian Gus Dur seperti dalam surat-surat yang dia terima.
Surat-surat itu belakangan diakui Sinta telah mengubah pandangannya terhadap Gus Dur.
Akhirnya Sinta memutuskan menerima Gus Dur sebagai teman hidupnya.
Gus Dur dan Sinta Nuriyah di pelaminan. (IST)Pada pertengahan 1966, Gus Dur meminangnya, dan keduanya bertunangan.
Dua tahun kemudian, September 1968, Gus Dur akhirnya menikahi Sinta.
Uniknya, dalam pernikahan tersebut Gus Dur tidak ada di lokasi yang sama dengan Sinta.
Gus Dur menikahi Sinta melalu perantara kakeknya, Kiai Bisri Syansuri yang berusia 81 tahun, karena dia masih berada di Kairo waktu itu.
Sontak hal tersebut membuat heboh masyarakat karena mengira Sinta menikah dengan kakek Gus Dur.
Merasa belum sepenuhnya menikah, akhirnya keduanya sepakat menikah lagi setelah sama-sama lulus kuliah.
Dari pernikahannya tersebut Gus Dur dan Sinta dikaruniai empat putri, yaitu Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Hayatunnufus dan Inayah Wulandari.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul, Kisah Cinta Gus Dur: Pernikahan Jarak Jauh yang Menghebohkan hingga Dua Kali Nikahi Sinta Nuriyah
(*)