Seperti yang telah diakui DRS, pemuda ini nekat menjarah rumah sang ibu hingga menjual pintu dan genteng.
Rumah orang tua DRS pun hanya tersisa tembok dan kerangka kayunya saja.
Semua isi rumah yang bisa ia jual, akan DRS tawarkan dengan harga di bawah pasaran agar bisa segera memanjakan kekasihnya.
"Harganya tidak sesuai, yang penting dia dapat uang. Uangnya itu digunakan untuk foya-foya bersama teman perempuannya," kata Ipda Heru Pracoyo.
DRS pun dilaporkan oleh ibu kandung sendiri ke polisi hingga mendekam di penjara selama beberapa minggu.
Namun ternyata nasib DRS masih beruntung, tak disangka sang ibu mencabut laporannya hingga akhirnya ia tak lagi ditahan.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bantul, Suwandi mengungkap bagaimana DRS bisa keluar dari penjara.
Hal ini bermula dari kunjungan sang ibu ke penjara guna menemui DRS.
Dalam momen ini DRS bersujud dan mencium kaki ibunya.
Luluh dengan anaknya yang dirasa telah menyadari kesalahan, sang ibu akhirnya datang ke Polres untuk mencabut laporannya.
"Ini anak satu-satunya dan bapaknya sudah meninggal, dengan pertimbangan itu dihentikan penuntutannya," ungkap Suwandi.