Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID — Berharap segera jadi kaya raya dengan menggandakan uang, DD malah hampir meregang nyawa seperti dua saudaranya.
Dilansir Grid.ID dari Tribunbogor.com pada Selasa (25/1/2022), pria 35 tahun itu mengungkap kronologi ritual menggandakan uang yang diprakarsai oleh dukun bernama Yohanes Suryono.
Awalnya DD berserta kakak kandung dan kakak iparnya percaya dengan janji Yohanes yang mengaku bisa melipatgandakan uang.
Dengan modal kardus yang dimodifikasi dengan benang, Yohanes menipu tiga bersauadara ini.
"Kardus dikasih benang, dibuat seperti jaring laba-laba di atas (kardus), udah gitu uang ditumpuk di atasnya, kalo dalamnya itu kosong," ujar Yohanes.
"Disimpan uang selembar-selembar jadi kelihatannya banyak, kayak penuh, itu uang punya mereka yang sudah saya tukarkan di pom bensin," lanjutnya.
Namun, DD dan dua korban lain tahu akal bulus Yohanes, mereka bertiga pun mendatangi rumah dukun itu.
Ketiganya pun menemui anak pelaku dan memaki dan memberi perkataan yang menyakitkan hati.
Yohanes pun membuat skenario licik untuk membalas dendam atas tindakan tiga bersaudara ini.
Ketiga saudara itu pun meregang nyawa, untunglah DD masih selamat dan memberi kesaksian.
Tak disangka Yohannes mengajak ketiganya untuk melakukan ritual lagi dan menyuruh ketiganya makan daging yang telah diracun.
Yohanes pun memaksa ketiganya menghabiskan 1,5 kilogram daging dan menyebut jika korban memuntahkan daging, maka ritual tersebut akan gagal dan uang yang dijanjikan pun tidak bisa diambil.
Ketiganya pun mencoba menghabiskan daging itu, meski pada akhirnya muntah-muntah dan meregang nyawa, hanya tersisa DD yang berhasil bertahan.
DD pun menyebut bahwa daging itu terasa pahit dan berbau menyengat, tapi ia yakin jika itu adalah kekuatan gaib.
"Rasanya pahit dan bau, saya paksakan saja nelan, karena saat itu saya yakin rasa pahit itu merupakan kekuatan gaib yang bisa menghasilkan uang," ungkap DD.
Melansir dari Kompas.com, ada penjelasan mengapa banyak masyarakat Indonesia yang masih mempercayai dukun dan paranormal di era modern ini.
Psikolog menyebut bahwa manusia memang tak bisa terlepas dari takhayul, kepercayaan, dan cerita lama.
Saat mempercayai takhayul, kekuatan gaib, dan hal mistis semacamnya membuat manusia merasakan kesenangan dari menemukan sesuatu yang tidak bisa dipecahkan.
Hal ini terjadi lantaran otak manusia memang selalu berusaha mencari jawaban dan makna di balik peristiwa.
Kepercayaan pada paranormal dan dukun ini dipercayai menjadi semacam perisai untuk mencari jawaban, misalnya saja saat terjadi kematian, kehilangan pekerjaan, bencana alam, dan sebagainya.
"Ini adalah keadaan yang tidak menyenangkan," ungkap Jennifer Whitson seorang psikolog dari University of Texas.
"Saat kita tidak dapat mengendalikan siituasi, kita akan mengaitkannya dengan hal-hal di sekitar kita," lanjutnya.
Adam Waytz di Northwestern University di Illinois menjelaskan bahwa fenomena mempercayai dukun dan paranormal ini bisa dikaitkan dengan anthropmorphism.
Anthropomorphism adalah pandangan terhadap makhluk bukan manusia yang memiliki kemampuan seperti manusia.
Contohnya saja seperti adanya roh saat badai yang bisa menyebabkan sakit, atau saat dahan pohon menyentuh daun jendela, kita berpikir ada hantu yang ingin mengirimkan pesan.
Atau bahkan kemampuan makhluk gaib untuk menggandakan uang hingga pesugihan.
"Manusia menciptakan kepercayaan pada hantu karena manusia tidak percaya bahwa alam semesta itu tanpa tujuan," kata Waytz.
(*)