Grid.ID - Demi atasi masalah rakyatnya, pemerintah Jepang menunjuk menteri kesepian untuk menuntaskan problematika warga Jepang.
Pasalnya, masalah warga Jepang adalah tak mau nikah hingga pilih bunuh diri.
Hingga tahun 2019, sekitar 20 ribu warga Jepang melakukan bunuh diri.
Tren suram ini meningkat seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung.
Isu kesehatan mental di Jepang tergolong sangat parah.
Membicarakannya pun terasa tidak etis dan dianggap tabu oleh banyak orang.
Bahkan, meski banyak yang memiliki masalah kesehatan mental, mereka tidak mencari psikiater atau bantuan lain karena dianggap memalukan.
Masalah yang mendasari mereka bisa berasal dari tingginya stress akibat pekerjaan atau masalah di hubungan pribadi warga Jepang.
Namun, masalah utama yang mendasari mengapa bunuh diri di Jepang sangat tinggi adalah harapan pandangan orang lain terhadap masing-masing warga Jepang.
Bahkan di Jepang 11 tahun lalu sebuah buku kontroversial berjudul "How to Commit Suicide" atau "Cara-cara Melakukan Bunuh Diri" pernah rilis.
Selain itu, keanehan warga Jepang yang tidak ditemukan di masyarakat negara lain adalah penyakit hikikomori atau perilaku mengurung diri di rumah dan menghindari kontak sosial.