Terlepas dari itu, kejadian serupa ternyata juga terjadi di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur.
Menurut kesaksian masyarakat desa Gunung Sari, kecamatan Segah, Kabupaten Berau, PT HHM pertama kali melakukan pem bersihan lahan pada tahun 2004.
Mereka menjanjikan pekerjaan kepada masyarakat setempat higga memberi fasilitas yang tidak layak.
Menurut Laporan Sawit Watch pada 2010 yang berjudul "Perbudakan di Perkebunan Kelapa Sawit di Kaltim," salah seorang pekerjanya yang bernama Joel Ofneil, mengeluhkan fasilitas tersebut.
Katanya, “Dulu pihak perusahaan berjanji akan memberikan penginapan yang layak tapi di sini kami hanya diberi barak yang dibagi per kamar."
"Ukuran kamar yang hanya 1,5 x 2 m harus dihuni 4 sampai 5 orang."
"Bahkan terkadang bisa lebih dari jumlah itu.”
“Setiap harinya saya bekerja sebagai penyemprot. Kalau makan memang kami dikasih 3 kali sehari dari dapur umum."
"Tapi hanya nasi putih dan ikan asin tanpa sayur."
"Terkadang nasi itu penuh kutu. Terkadang ikan asin itu sudah berulat,” kata Genu.