Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Insiden bentrok di Kota Sorong, Papua Barat menyisakan duka mendalam.
Pasalnya, tragedi bentrok itu telah menelan belasan korban.
Salah satu korban dalam insiden nahas itu merupakan disc jockey (DJ) Indah Cleo.
Dikutip dari Kompas.tv, Kamis (27/1/2022), jenazah DJ Indah Cleo ditemukan menjadi satu dari 18 korban meninggal dunia.
Bersama 16 orang lainnya, ia dinyatakan tewas setelah terjebak di dalam bangunan yang dibakar oleh dua kelompok massa.
Sementara itu, satu orang lainnya dikabarkan tewas karena mengalami luka bacok.
Lebih lanjut, meninggalnya DJ Indah Cleo telah dikonfirmasi oleh akun media sosial Double O Club Sorong.
Tak hanya DJ Indah Cleo, Instagram Double O Club Sorong juga menyampaikan Efamouz Dancer dan Rockvolution Band bersama kru klub lainnya turut menjadi korban meninggal dunia.
"Deep condolences. DJ-Musician-Dancer & All Crew," demikian pernyataan dari pihak klub, dikutip Rabu (26/1/2022).
Dilansir dari TribunSeleb.com, kronologi meninggalnya DJ Indah Cleo berlangsung pada Senin (24/1/2022) lalu.
DJ Indah Cleo memang kerap mengisi acara di Double O Sorong.
Namun, ketika bentrokan terjadi sampai adanya aksi pembakaran tempat karaoke, ia diketahui terjebak di dalamnya.
Akibat dua kelompok massa bentrok, Polda Metro Papua Barat membenarkan bahwa DJ Indah Cleo menjadi korban.
"Namanya Indah Sukmadani. Ia benar, dia menjadi korban," kata Kabid Humas Polda Metro Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, ketika dihubungi awak media, Kamis (27/1/2022).
Adam menegaskan DJ Indah Cleo ikut terbakar bersama dengan pengisi acara lainnya, yakni grup band dan juga para dancer.
Mirisnya lagi, saat melakukan evakuasi jenazah korban ditemukan sudah hangus.
"Jenazahnya hangus terbakar," ucap Adam Erwindi.
Lebih lanjut, pihak manajemen Double O Club mengaku belum dapat memberikan informasi terkait kabar duka ini.
“Maaf saya belum bisa mengonfirmasi apa-apa dan belum diketahui pasti di dalam 17 jenazah itu apakah termasuk sudah positif ada jenazah Indah Cleo atau tidak,” kata pihak manajemen Double O Club saat dihubungi Tribunnews, Kamis (27/1/2022).
Selain itu, pihaknya juga belum dapat membeberkan kronologi yang terjadi saat pemberontakan terjadi.
“Saya belum bisa bicara banyak ya, mohon maaf,” ungkapnya.
“Kita belum bisa memastikan karena itu hanya dari pihak RS dan kepolisian yang bisa mengumumkan,” pungkasnya.
(*)