Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Selada adalah salah satu sayuran yang biasa dijadikan lalapan.
Selada secara ilmiah dikenal sebagai Lactuca sativa, pertama kali dibudidayakan oleh orang Mesir ribuan tahun yang lalu.
Orang Mesir menggunakan bijinya untuk menghasilkan minyak dan juga memanfaatkan daun sayuran ini.
Selada mengandung kadar air yang tinggi, serta sejumlah kecil energi, protein, lemak, karbohidrat, serat makanan, dan gula.
Mineral dan vitamin yang ditemukan di selada termasuk kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng.
Ada juga vitamin B seperti thiamin, riboflavin, niasin, folat, vitamin B6, dan vitamin (C, A, E, K).
Selama ribuan tahun, daun selada telah dibudidayakan lebih dari sekadar sayuran.
Grid.ID sudah merangkumnya dari Organic Facts, inilah beragam manfaat daun selada:
1. Menjadi agen anti-inflamasi
Selada mungkin memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengendalikan peradangan.
Dalam model eksperimental, ekstrak selada mungkin telah menunjukkan kekuatan pengendalian yang signifikan atas peradangan yang disebabkan oleh biokatalis seperti lipoxygenase dan karagenan.
Penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan untuk mendukung hasil ini.
2. Menurunkan kolesterol
Selada mungkin bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol tinggi yang sering menyebabkan penyakit kardiovaskular (CVD) dan kondisi berbahaya lainnya.
Kadar kolesterol LDL yang tinggi berbahaya dan dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
3. Sumber antioksidan
Diterbitkan dalam jurnal Ancient Science of Life Journal, satu studi menyatakan bahwa selada memiliki antioksidan dengan kemampuan menangkal radikal bebas yang signifikan.
Antioksidan adalah berbagai biokimia yang sebagian besar ditemukan dalam makanan kita.
4. Sebagai agen antimikroba
Lateks selada memiliki sifat antimikroba.
Ketika bersentuhan dengan lateks dari selada, penelitian telah menunjukkan bahwa Candida albicans dan banyak ragi lainnya benar-benar berubah bentuk.
5. Meredakan kecemasan
Sebuah makalah penelitian 2012 yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Disease telah menghasilkan kesimpulan bahwa selada memiliki sifat ansiolitik (anti-kecemasan).
Ketika hewan laboratorium diberi ekstrak selada, aktivitas lokomotif mereka berkurang, menunjukkan implikasi pada populasi manusia.
Sayuran berdaun hijau seperti selada juga berhubungan positif dengan kesehatan kognitif kita.
(*)