Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Dianggap membahayakan lingkungan sekitar, seorang wanita paruh baya dikerangkeng oleh keluarganya sendiri.
Wanita paruh baya bernama Peng ini dikerangkeng di sebuah ruang bawah tanah yang gelap.
Mengutip news.com.au dari GridHot, wanita paruh baya asal Xixia, Sichuan, China, ini tak tahu jika dirinya bakal 'disingkirkan' oleh keluarganya sendiri.
Tak manusiawi, bahkan Peng tak diberi kasur maupun selimut untuk menghangatkan badannya ketika tidur.
Di mulut ruang bawah tanah pun diberi teralis besi agar Peng tak bisa keluar.
Terlihat badan Peng yang berusia 45 tahun itu kurus dan tak terawat.
Awalnya Peng adalah gadis cantik seperti pada umumnya.
Namun semua berubah ketika pada tahun 2012 ia mengalami kecelakaan mobil.
Nyawanya selamat, namun kesehatan mentalnya memburuk.
Dokter menyatakan Peng mengalami gangguan jiwa usai kecelakaan.
Menurut news.com.au, penyakit mental Peng terjadi setelah ia mengalami kecelakaan mobil.
Dia telah mengunjungi empat rumah sakit jiwa sejak 2012 dan setelah beberapa perawatan, kondisinya tampak membaik.
Namun begitu dia kembali ke rumah, kondisinya tiba-tiba memburuk.
Peng dilaporkan menghancurkan mobil dan memecahkan jendela tetangga.
Ia juga bertindak kasar kepada siapapun.
Insiden anarkis itu yang memaksa keluarganya untuk mengunci Peng di tangga lantai pertama gedung itu.
Dengan begitu, kehidupan Peng di 'rumah baru' itu pun dimulai.
Setiap hari, keluarga memberi Peng makanan dan air melalui celah teralis besi.
Tak ada yang mengajak bercengkrama, tak ada selimut dan alas tidur untuk Peng.
Gelapnya ruang bawah tanah menjadi teman Peng sehari-hari.
Entah bagaimana caranya jika ia buang hajat atau mandi.
Juga berapa lama Peng berada di penjara hidupnya ini hanya keluarga yang tahu.
Beruntung, akhirnya kondisi Peng yang menyedihkan itu diketahui oleh tetangga rumahnya.
Melalui diskusi warga, mereka sepakat melaporkan kejadian ini ke polisi.
Polisi yang datang segera meminta keluarga untuk membebaskan Peng.
Usai Peng bebas, ia segera dibawa kepolisian menuju rumah sakit jiwa demi perawatan yang lebih baik bagi wanita malang itu.
(*)