Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Penggunaan micin atau MSG sebagai penyedap makanan sudah tidak asing lagi masyarakat Indonesia.
Sayangnya, kini banyak yang beranggapan bahwa micin atau MSG berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Melansir Sajian Sedap, anggapan tentang bahaya micin pertama kali diungkapkan oleh Dr. Ho. Man Kwok.
Dalam suratnya ke New England Journal of Medicine tahun 1968, Dr. Ho Man Kwok menceritakan penyebab gejala yang ia alami setiap kali makan di Restoran China di Amerika.
Beberapa gejala yang disebut sebagai Chinese Restaurant Syndrome ini di antaranya adalah nyeri kepala, kulit kemerahan, dan berkeringat.
Namun, ternyata belum ada penelitian yang mampu membuktikan adanya hubungan antara MSG dengan gejala-gejala tersebut.
Tak hanya itu, micin atau MSG juga seringkali disebut menjadi penyebab seseorang menjadi bodoh dan terlambat berpikir.
Tapi sekali lagi, hal itu tidak terbukti benar dan bahkan dianggap menyesatkan.
Baca Juga: Micin Jadi Penyebab Otak Lemot, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Dokter!
Seperti diwartakan Kompas.com, MSG atau Monosodium Glutamat bukanlah zat berbahaya.
Kementerian Kesehatan RI hingga Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengklaim bahwa MSG aman untuk dikonsumsi.
Malahan, MSG mengandung zat glutamate acid yang diperlukan untuk menutrisi otak manusia.
Glutamate acid juga bisa ditemukan dalam beberapa suplemen kesehatan dan bahan alami seperti daging, ikan, tomat, hingga brokoli.
Beberapa manfaat micin atau MSG jika dikonsumsi dalam batas normal di antaranya adalah sebagai berikut.
Meningkatkan metabolisme
Dikutip dari Nova.id, asam glutamat atau glutamate acid merupakan salah satu asam amino bahan penyusun protein.
asam glutamat juga berfungsi meningkatkan kinerja usus halus yang membantu penyerapan sari-sari makanan.
Zat ini mudah diserap oleh tubuh sehingga akan mengoptimalkan proses metabolisme dalam tubuh.
Baca Juga: Cara Sehat Makan Mi Instan, Benarkah Dicampur dengan Sayuran Bisa Membuat Kandungan MSG-nya Hilang?
Meningkatkan selera makanan
Menambahkan MSG pada makanan dapat meningkatkan rasa gurih atau disebut sebagai rasa umami.
Nah, rasa ini akan merangsang reseptor pada lidah dan saluran pencernaan yang mengatur pelepasan hormon pengatur nafsu makan.
Penggunaan MSG pada masakan juga akan merangsang otak untuk meningkatkan kepuasan terhadap makanan.
Kontrol makan yang lebih baik
Salah satu bahaya MSG yang mungkin sering kamu dengar adalah dapat meningkatkan hipertensi karena kandungan sodium yang tinggi.
Namun, faktanya, MSG hanya mengandung sekitar 12 persen sodium yang jumlahnya jauh lebih sedikit dari garam dapur yang mencapai 39 persen.
Karenanya, ahli diet dari Washington, Carlene Thomas menyebutkan bahwa penggunaan MSG justru membantu seseorang mengurangi konsumsi sodium.
Pasalnya, adanya efek rasa umami pada MSG dapat membuat kita menggunakan garam lebih sedikit. (*)