Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Selain enak dikonsumsi, jagung juga merupakan salah satu makanan yang baik untuk kesehatan.
Melansir Kompas.com, jagung adalah salah satu anggota keluarga gandum utuh yang secara alami bebas gluten.
Jagung juga merupakan sumber karbohidrat, serat, protein, dan nutrisi lainnya yang dapat menghindarkan tubuh dari risiko penyakit kronis.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa jagung dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, obesitas, dan kanker.
Sayangnya, kebanyakan orang yang mengolah jagung sebelum dikonsumsi biasanya akan membuang rambut dan kulitnya.
Padahal, rambut dan kulit jagung bisa dimanfaatkan karena berkhasiat untuk kesehatan tubuh.
Khususnya rambut jagung yang bisa dikonsumsi dengan cara direndam dan direbus dengan air panas.
Seperti diwartakan Sajian Sedap, rutin mengonsumsi air rebusan rambut jagung dapat terhindar dari penyakit hipertensi.
Hipertensi adalah penyakit ketika tekanan darah di dalam tubuh terlalu tinggi, yaitu mencapai 140/90 mmHg.
Penyakit ini tidak boleh diremehkan karena dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke yang mematikan.
Bahkan, ahli berpendapat bahwa hipertensi merupakan ‘silent killer’ karena banyak orang yang tidak mengalami gejala yang jelas.
Selain menerapkan gaya hidup sehat, salah satu cara mencegah dan mengobati hipertensi adalah dengan mengonsumsi air rebusan rambut jagung.
Air rebusan jagung ini dianggap baik untuk kesehatan karena mengandung antioksidan, potassium, kalsium, vitamin B2, vitamin C dan vitamin K.
Untuk menikmati manfaat air rebusan rambut jagung pun mudah karena kamu hanya perlu menyiapkan rambut jagung segar secukupnya, air, dan perasan lemon.
Setelah itu, rebus air hingga mendidih lalu masukkan rambut jagung sesuai selera dan kebutuhan.
Selanjutnya, angkat dari kompor dan diamkan air rendaman selama beberapa menit hingga berubah menjadi kecokelatan.
Saring dan tuangkan airnya ke dalam gelas, kemudian beri tambahan perasan lemon sebelum dikonsumsi.
(*)