"Dulu teman-teman aku enggak akan temenin aku kalau aku enggak bawa permen. Kalau aku bawa permen ke sekolah, aku pasti ditemenin, kalau enggak, mereka enggak temanin aku," sambungnya.
Parahnya lagi, Sabrina bukan hanya mengalami perundungan dari teman-teman tetapi juga guru di sekolahnya.
"I can't handle it! Dan yang bikin kecewa itu, guru sendiri making fun of me," kata Sabrina sembari menahan air matanya.
Sabrina kerap dijuluki orang-orangan sawah karena tubuhnya yang kurus saat itu.
"Aku dulu kurus karena genetik. Aku dipanggil ke kelas lain untuk dipermakukan di depan kelas,"
"Peragain orang-orangan sawah, karena aku kurus banget, ke kelas-kelas, sampai di kelasnya kakak kelas," kenang Sabrina.
Bahkan ia juga mengatakan bahwasanya pada saat itu, tak hanya teman-teman di kelas, kakak kelas bahkan guru-gurunya pun turut ikut membully dirinya.
"Itu terpahit sih. Gantian aja ngebullynya, guru-guru dan kakak kelas," sambungnya.
Karena kejadian tersebut, Sabrina memutuskan untuk pindah ke Jakarta.
Bukannya menjadi lebih baik, Sabrina justru harus mengalami pelecehan seksual.
"Aku pindah ke Jakarta untuk memulai karier aku, baru masuk satu minggu, rok cewek itu kan ada zipper di belakang (dibuka)," kata Sabrina.