Find Us On Social Media :

3 Bocah Dibuang Orang Tuanya, Pihak Berwajib Kisahkan Nasib Anak yang Ditemukan dengan Kondisi Penuh Luka Lebam dan Luka Bakar: Ini Kasus Miris Sekali

By Novia, Selasa, 1 Februari 2022 | 20:09 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak di bawah umur

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia

Grid.ID - Kondisi dan nasib nestapa menimpa tiga anak di Aceh Utara.

Tiga bocah yang diketahui masih polos dan tak berdosa ini ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan.

Kabarnya, bocah berinisial F (5) dan dua saudaranya ini ditemukan dengan tubuh lebam dan terdapat luka bakar.

Diwartakan dari Kompas.com, Selasa (1/2/2022), Tim Polsek Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara mengamankan seorang pria berinisial I (45).

Usut punya usut, warga Tumpok Peureulak, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara ini merupakan ayah sekaligus pelaku yang membuang 3 bocah malang itu.

Kapolsek Matangkuli, Aceh Utara, AKP Asriadi, menyebutkan, pria itu ditangkap atas dugaan kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri berinisial F (5) dan dua saudaranya dari pihak ayah yang lain.

“Dia diduga kuat melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak. Hasil visum menunjukan ada luka lebam dan luka bakar,” kata Asriadi, via telepon, Selasa (1/2/2022).

Sementara bocah malang tersebut kini telah diserahkan ke unit perlindungan perempuan dan anak Polres Aceh Utara.

Baca Juga: 'Aku Merasa Buruk Setelah Menang Lotere' Wanita Muda Ini Sedih Usai Berhasil Dapatkan Uang Rp 32 Miliar, Kehidupannya Berakhir Nelangsa!

Menurut pihak berwajib, 3 bocah malang itu tak hanya bernasib nestapa.

Namun, kondisi mereka juga diakui pihak berwajib sangat miris dan memilukan.

"Ini kasus miris sekali. Nanti biar penyidik yang mengungkap kronologis dan lain sebagainya," ujar Asriadi.

Sementara itu, Kepala Desa Tumpok Peureulak, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Ridwan menceritakan kasus itu berawal pada 28 Januari 2022 pukul 24.00 WIB.

Mulanya, Ridwan menemukan F bersama dua saudara perempuannya tidur di depan rumah warga.

Tak lama kemudian mereka berjalan dengan lampu tumpok di tengah malam menuju Punteut, Kota Lhokseumawe.

Kedua orang tua mereka, I dan M (31) disebutkan telah mengusirnya untuk pulang ke Punteut atau tempat keluarga lain.

Saat diminta antar ke rumah orang tuanya, ketiga anak itu tak berani pulang.

"Saya temui kedua orang tuanya sekaligus bawa tiga anak ini pulang."

Baca Juga: Selamat Hari Raya Imlek 2022! Berikut Twibbon dan Ucapan untuk Merayakan Tahun Baru China di Tahun Macan Air dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

"Keduanya mengaku tidak tahu apa-apa, anaknya bisa di luar rumah. Mereka bahkan saling menyalahkan, karena mereka mengaku sedang tidur,” kata dia.  

Satu hari setelah diantar pulang, F justru ditemukan warga dalam keadaan lemas dan tubuh yang dipenuhi luka lebam hingga luka bakar.

Dari situ, warga langsung melaporkan ke polisi dan membawa anak itu ke Puskesmas Matangkuli, Aceh Utara, untuk perawatan medis dan visum.

Meski demikian, belum ada alasan yang jelas mengapa orang tua korban nekat melakukan hal tersebut.

Tak lain halnya dengan bocah malang yang ada di Negara Jepang.

Disampaikan dari Tribunnews.com, bocah malang ini harus meregang nyawa setelah disiksa tanpa ampun oleh ayahnya.

Bocah bernama Orito Niimura (3) ditemukan meninggal dunia di sebuah apartemen di Kota Settsu, Prefektur Osaka, Jepang.

Ayah tiri korban, diduga telah melakukan tindak kekerasan yang sangat keji dengan bocah 3 tahun tersebut.

Menurut seorang pejabat investigasi, penyebab kematian Orito-chan adalah luka bakar.

Baca Juga: 'Dia Menjerit Histeris, Bikin Takut Saya', Begini Detik-detik Pengemudi Transjakarta Selamatkan Wanita yang Akan Bunuh Diri di Flyover, Aksi Heroiknya Diganjar Penghargaan!

"Jelas sekali terkait dengan luka bakar yang meluas di seluruh tubuh, dan luka di kulit dari kepala hingga tubuh bagian atas sangatlah parah," kata pejabat itu.

Setelah ditelusuri pihak berwajib dari hasil pemeriksaan, kemungkinan besar Orito-chan tewas setelah diberikan minum dan disiram air panas selama lebih dari 5 menit, terutama di tubuh bagian atas.

(*)