Find Us On Social Media :

Miris, Uangnya Kurang Rp 200 Ribu, Pria Ini Terpaksa Bawa Jenazah Anaknya Pakai Motor, Pihak RS Ucap Permintaan Maaf

By Citra Widani, Rabu, 2 Februari 2022 | 07:50 WIB

Asdar (baju putih) menceritakan momen menyedihkan saat harus membawa jenazah anaknya dengan motor karena tak sanggup sewa ambulans.

Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Asdar (29), warga asal Dusun Batu Lappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terpaksa membawa jenazah anaknya menggunakan sepeda motor karena kekurangan biaya membayar ambulans.

Ditemani sang kakak bernama Agus, Asdar membonceng anak bayinya yang sudah meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Pancaitana Kabupaten Bone.

Kejadian menyedihkan ini terjadi pada hari Jumat (28/1/2022) pukul 21.00 WITA.

Asdar menceritakan bahwa kondisi anak bayinya yang baru saja lahir secara prematur itu terus menurun.

Setelah dirawat selama 1 hari 1 malam, bayi Asdar mengembuskan napas terakhirnya di RSU tersebut.

Ia pun meminta agar jenazah bayinya dibawa menggunakan ambulans milik RS Pancaitana yang dibanderol dengan harga Rp 700 ribu.

Hal tersebut diutarakan oleh sopir ambulans yang saat itu ia mintai tolong.

Karena hanya memiliki uang Rp 500 ribu, Asdar pun menawar kepada sopir ambulans agar harganya diturunkan.

Baca Juga: Belum Kelar Dimandikan, Jenazah Pria Ini Mendadak Bangkit dari Kematian hingga Bikin Keluarga Geger, Sang Anak Ungkap Hal yang Mengejutkan

Namun, sopir ambulans tersebut kekeh dengan harga awal.

"Saya minta begitu karena kemampuan saya hanya Rp 500 ribu, karena memang saya sudah tak punya uang. Tapi sopir katakan tidak bisa."

"Saya coba minta lagi Rp 600 ribu saja, tapi tetap sama tidak bisa," ungkap Asdar, dikutip dari TribunSinjai.com, Selasa (1/2/2022).

Setelah melewati dua kecamatan dari ibukota Bone, yakni kecamatan Barebbo dan kecamatan Cina, tiba-tiba mobil ambulans RSU Pancaitana mengikuti di belakangnya.

Sang sopir meminta Asdar untuk masuk ke dalam ambulans, namun ditolak dengan alasan sudah hampir sampai.

Asdar akhirnya sampai di kampungnya di Batulappa sekitar pukul 11.00 WITA setelah menempuh kurang lebih 70 kilometer dari RSU Pancaitana.

"Sopir mobil meminta saya untuk segera berhenti. Tapi saya menolak karena sudah terlanjur dan sudah di tengah perjalanan," kata Asdar.

Kepala bidang administrasi RSU Pancaitana, Fachruddin menghampiri kediaman Asdar untuk meminta maaf dan menyebut bahwa kelalaian tersebut murni dari sopir ambulans.

“Kami turut berdukacita kepada keluarga Bapak Asdar. Kami juga harap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar dia.

Baca Juga: Tinggalkan Suami untuk Pria Lain Hingga Tewas Secara Misterius, 5 Pemandi Jenazah Bongkar Kondisi Terakhir Mantan Istri Komedian Kondang ini

"Jadi kami atas nama manajemen meminta maaf atas masalah ini, tak seharusnya terjadi seperti ini Pak, ini salah," katanya saat tiba di rumah duka Asdar di Batulappa Sinjai.

"Kondisi itu tidak disampaikan ke kami, melainkan sopir yang memutuskan," katanya.

Tim dari Gubernur Sulsel memberikan bantuan kepada keluarga Asdar yang masih dirundung rasa duka.

“Terima kasih atas rasa empati Bapak Plt Gubernur Sulsel, Bapak Andi Sudirman kepada keluarga kami. Semoga menjadi amal ibadah, Amin,” kata Asdar, dikutip dari Kompas.com.

(*)