Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kabar kurang menyenangkan datang dari paranormal sekaligus presenter, Roy Kiyoshi.
Melansir Tribunnews.com, Roy Kiyoshi divonis mengalami pembengkakan jantung.
Penyakitnya ini baru diketahui saat menjalani pemeriksaan kesehatan pada 26 Januari 2022 lalu.
Pria berusia 34 tahun ini menduga bahwa penyakitnya ini disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.
Roy mengaku takut akan penyakitnya ini, pasalnya dirinya adalah tulang punggung dalam keluarga.
"Takut, aku kan tulang punggung keluarga dan harus membiayai keluarganya," kata Roy Kiyoshi di Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (1/2/2022).
"Aku down banget dengar kabar itu," lanjutnya.
Walau demikian, Roy Kiyoshi sudah pasrah dan mulai mengurangi jadwal syuting serta kegiatannya.
Pembengkakan jantung yang dialami Roy Kiyoshi adalah kondisi ketika jantung membesar (kardiomegali) yang merupakan tanda kondisi lain.
Sebenarnya ada beberapa penyebab pembengkakan jantung dan menjadi pertanda bahwa jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Melansir Kompas.com, berikut beberapa penyebab pembengkakan jantung yang mungkin terjadi:
Tekanan darah tinggi
Pada orang yang menderita hipertensi, jantung harus memompa lebih keras untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh.
Hal ini kemudian membuat otot jantung membesar dan menebal.
Penyakit katup jantung
Di dalam jantung, terdapat empat katup yang jika salah satunya rusak dapat menyebabkan jantung membesar.
Kondisi orang yang bisa menyebabkan katup jantung rusak adalah orang dengan demam rematik, cacat jantung, infeksi, gangguan jaringan ikat detak jantung tidak teratur, dan efek samping pengobatan tertentu.
Penyakit arteri koroner
Kondisi ini ditandai dengan adanya plak lemak di arteri jantung yang menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung dan bisa memicu serangan jantung.
Apabila satu bagian otot jantung mati, jantung harus memompa lebih keras sehingga dapat membuatnya membengkak.
Anemia
Anemia kronis yang tidak bisa diobati ternyata dapat berakibat pada detak jantung yang cepat dan tidak teratur.
Pada akhirnya, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menutupi kekurangan oksigen dalam darah dan menyebabkan jantung membesar.
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko seseorang mengalami pembengkakan jantung.
Faktor risiko ini meliputi obesitas, gaya hidup kurang gerak, pernah mengalami serangan jantung, punya gangguan metabolisme, dan menggunakan narkoba atau alkohol berlebihan.
Selain itu, faktor genetik atau keturunan di mana ada anggota keluarga yang punya riwayat pembengkakan jantung juga ikut mempengaruhi. (*)