Grid.ID - Sebagai salah satu negara adidaya dunia, Rusia memang memerlukan sistem pertahanan kuat.
Tak ayal negeri Beruang itu membuat berbagai macam senjata canggih demi mendukung pertahanan negaranya.
Dengan adanya berbagai senjata canggih nan berbahaya, Rusia dapat menekan jalannya diplomasi kepada negara lain untuk memuluskan tujuannya.
Salah satu senjata andalan Rusia tentunya adalah Misil Balistik berhulu ledak nuklir.
5 Kejadian yang Hampir Memicu Dunia Kiamat Karena Perang Nuklir
Tak sembarangan orang yang bisa mengaktifkan misil-misil balistik itu, hanya presiden Rusia-lah yang mempunyai wewenangnya.
Maka dibuatlah sebuah koper bernama 'Cheget.'
Cheget adalah sebuah koper yang didalamnya berisi perangkat pengakif peluncuran misil balistik nuklir.
Sejarah dibuatnya Cheget bermula pada tahun 1970.
Saat itu Rusia yang masih bernama Uni Soviet sangat khawatir akan serangan mendadak ke negaranya yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Para Jomblo Harus Tahu, Inilah Sebab Kalian Sulit Menemukan Jodoh
Kekhawatiran mereka bertambah ketika bertemu Amerika Serikat dalam meja perundingan Perang Dingin dan melihat delegasi Amerika membawa sebuah koper.
Koper itu ternyata berisi perangkat elektronik sebagai sarana pengaktifan misil balistik nuklir sebagai 'ancaman' jika perundingan menemui jalan buntu.
Maka Uni Soviet mulai ikut-ikutan membuat hal serupa.
Pada tahun 1984-1985 Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet Konstantin Chernenko mendapat 'kehormatan' membawa Cheget untuk pertama kalinya.
Kemanapun Chernenko pergi, ia bersama ajudannya selalu dibekali Cheget.
Inilah Hal yang Harus Anda Lakukan Ketika Dikejar Atau Diserang Anjing
Menurut seorang kolonel Soviet bernama Mikhail Timoshenko, Cheget diciptakan untuk mengaktifkan peluncuran rudal balistik nuklir milik Soviet.
Didalamnya terdapat tombol pengaktifan misil nuklir dan jalur komunikasi aman ke markas besar Uni Soviet di Kremlin, Moskow.
Hal itu berguna jika Soviet mendapat serangan mendadak misil nuklir dari musuhnya dan dengan adanya Cheget maka serangan balasan dapat segera dilakukan.
Jika tombol pengaktifan dipencet maka situs-situs misil nuklir Soviet akan segera meluncurkan rudalnya secara otomatis.
Cheget juga menghubungkan pemegangnya kepada Pusat Komando dan Kontrol Pasukan Nuklir Strategis Soviet.
Cheget pernah sekali diaktifkan dalam kondisi siaga saat terjadi insiden roket Norwegia lantaran meluncur ke teritori Rusia pada tanggal 25 Januari 1995.
Bayangkan jika Cheget jatuh ke tangan orang yang salah, yang ada terjadi Perang Nuklir dunia.
Selain Sekjen Partai Komunis, saat itu Cheget juga 'dibekalkan' kepada Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum Soviet.
Saat ini presiden Rusia, Vladimir Putin juga selalu membawa Cheget kemanapun ia pergi sebagai unsur penekan dalam diplomasi Rusia kepada negara lain.(Seto Aji/Grid)