Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad
Grid.ID - Dikutip dari Wikipedia, jabat tangan merupakan ritual pendek dimana dua orang saling menggenggam tangan kanan atau kiri mereka, dan seringkali disertai oleh sentakan kecil pada tangan yang tergenggam.
Jabat tangan pada umumnya dilakukan saat memberi salam, mengucapkan selamat, memberi apresiasi, serta membuat persetujuan.
Jabat tangan juga seringkali dilakukan saat berkenalan dengan orang baru.
(Baca:5 Gejala Awal Kehamilan, Para Istri Wajib Tahu nih, yuk Simak!)
Secara implisit, jabat tangan bisa diartikan sebagai isyarat keterbukaan dan merupakan komunikasi non verbal.
Tahukah kamu, ternyata jabat tangan yang kamu lakukan mampu mengisyaratkan infromasi khusus.
Dari jabat tangan, kamu bisa mengetahui umur dan pernikahan.
(Baca:Pahami Gejala Kanker Serviks Sebelum Terlambat, Salah Satunya Sering Banget Dialami!)
Dilansir Grid.ID dari the sun, pria dengan cengkeraman kuat lebih cenderung menikah lebih cepat dibandingkan pria dengan genggaman lemah.
Hal itu sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Columbia.
Kekuatan genggaman tangan juga menjadi tolok ukur kesehatan seseorang.
(Baca:Sering Berpikir untuk Bunuh Diri, Ini 6 Ciri Orang Terkena Depresi yang Wajib Kamu Tahu)
Genggaman tangan menjadi tolok ukur seseorang untuk mengidentifikasi resiko terkena penyakit jantung.
Jabat tangan yang kuat merupakan tanda hati yang sehat, dimana seseorang memungkinkan memiliki umur yang lebih panjang.
Para peneliti di Queen Mary University of London menemukan bahwa mereka yang memiliki pegangan tangan yang kuat akan memompa darah lebih banyak.
(Baca:Kebiasaan Pagi Hari Ini Bikin Berat Badan Bertambah, duh Gagal Diet nih! Ada Apa Aja sih?)
Sehingga mereka memiliki peluang yang lebih sedikit mengalami remodeling jantung, yang biasanya ditemukan pada penderita tekanan darah tinggi atau serangan jantung.
Remodeling jantung merupakan awal dari progreimagessivitas gagal jantung dan mencerminkan adanya gangguan fungsi ventrikel yang pada akhirnya menimbulkan prognosis yang buruk pada pasien.(*)