Netty mengaku menerima kabar bahwa anaknya ditangkap ketika dua petugas polisi dari Polda Metro Jaya datang ke rumahnya.
Keesokan harinya dia mendatangi Polda Metro Jaya untuk melihat keberadaan Ucok.
"Mereka bilang anak saya terlibat kasus pembunuhan. Mendengar itu aja saya pingsan duluan," ucap dia polos.
Ucok mengamen untuk bantu perekonomian
Ucok diketahui mengamen sejak 2013, yakni sejak dia berumur 13 tahun. Dia mengamen atas keinginannya sendiri untuk membantu perekonomian keluarga.
Di sela kegiatan sekolahnya, dia sempatkan diri untuk mengamen.
Ucok dalam keseharian sebagai pengamen bisa membawa Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
Dia selalu memberikan uang tersebut kepada Netty.
Perasaan campur aduk pun dirasakan Netty setiap menerima uang hasil jerih payah Ucok.
"Pernah dikasih, kadang Rp 50 ribu, kadang Rp 100 ribu. Kadang kami senang, kadang kami malu terima uangnya karena anak kami ngamen," ucap Netty.
Karena dilarang ngamen, Ucok curi-curi waktu