Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan 2022.
Nah, pada bulan yang penuh berkah ini, orang Islam diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa.
Meskipun demikian, bagi ibu hamil mendapatkan keringanan dengan tidak diwajibkan berpuasa.
Mengutip Kompas.com, jika merasa tidak sanggup atau khawatir terjadi sesuatu pada janin yang tengah dikandungnya, maka ibu hamil boleh tidak berpuasa.
Para ahli kesehatan juga menjelaskan kalau puasa saat sedang hamil, termasuk hamil muda, masih menjadi perdebatan.
Beberapa hasil penelitian ada yang mengungkapkan bahwa ibu yang menjalani puasa saat hamil dapat berisiko membuat bayi lahir prematur.
Sementara itu, riset lain juga mengatakan bahwa ibu hamil yang berpuasa dan tidak, tak ditemukan perbedaan pada pertumbuhan bayi dan waktu kelahirannya.
Biasanya, ketika usia trimester pertama kehamilan (1-13 minggu), bumil akan mengalami serangkaian keluhan yang umum terjadi.
Sebut saja seperti mual, muntah, lemas, pusing, tidak nafsu makan, dan tubuh yang terus beradaptasi dengan perubahan hormonal.
Apabila memaksakan diri untuk puasa saat hamil muda dengan kondisi tersebut, dikhawatirkan membahayakan kondisi kesehatan ibu dan janin.
Beberapa sumber jua menjelaskan kalau puasa saat hamil paling aman dilakukan saat usia trimester kedua kehamilan (4-7 bulan).
Sebab kalau usia kehamilan kurang dari 4 bulan dikhawatirkan masih rentan terjadi keguguran, sedangkan lebih dari 7 bulan biasanya ibu hamil sering merasa lelah sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak.
Akan tetapi, kondisi itu berbeda-beda untuk setiap ibu hamil.
Oleh karenanya, harus dipastikan dengan dokter kandungan sebelum memilih untuk berpuasa saat hamil.
Berikut adalah tips menjalani puasa saat hamil muda:
1. Jaga asupan cairan
Selama hamil, kebutuhan cairan tubuh akan semakin meningkat dari hari ke hari.
Oleh karena itu, jika ingin menjalankan ibadah puasa saat hamil muda, pastikan minum banyak air saat sahur dan berbuka puasa.
Ibu hamil wajib minum air putih minimal 8 gelas atau 2 liter per hari.
Bukan hanya dari air putih, bumil juga bisa memperbanyak konsumsi cairan melalui sayuran, buah-buahan, dan makanan berkuah lainnya.
Jangan konsumsi makanan asin saat sahur karena dapat membuat menjadi haus.
Untuk minuman berkafein seperti teh, kopi, cokelat, dan minuman bersoda juga harus dihindari sementara waktu karena bisa menyebabkan lebih banyak cairan hilang dari tubuh.
Dikutip Grid.ID dari Nakita.id, mengonsumsi air kelapa di antara buka puasa dan menjelang tidur bisa menjadi pilihan.
Air kelapa bisa menghindarkan ibu hamil dari dehidrasi.
Akan tetapi, jangan menggunakan terlalu banyak gula atau susu kental manis, ya.
2. Makanan bergizi
Bumil haris mengonsumsi makanan bergizi melalui asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral saat puasa.
Pastikan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari ketika sahur dan berbuka puasa.
Sebagai contoh, bumil bisa konsumsi makanan yang mengandung asam folat, zat besi, dan kalsium, yang bisa diperoleh dari sayuran hijau, daging, telur, dan susu.
Dengan minum segelas susu, maka akan membantu ibu hamil menyediakan energi untuk berpuasa selama seharian penuh.
3. Berat badan
Ketika trimester pertama kehamilan, bumil disarankan meningkatkan berat badan 1-3 kilogram.
Apabila terjadi penurunan berat badan, maka kemungkinan besar memicu risiko pada janin.
Oleh karena itu, wajib pertahankan berat badan dan lakukan konsultasi dengan dokter kandungan sesuai jadwal, ya.
4. Istirahat
Ibu hamil harus mengatur waktu istirahat dengan baik agar tidak stres dan mengganggu kondisi kesehatan.
Apalagi saat menjalani puasa, akan terjadi perubahan rutinitas, kekurangan asupan minuman dan makanan, serta perbedaan waktu untuk makan dan minum.
Kalau menjalani puasa saat hamil muda, lalu tiba-tiba merasa sangat haus, mual, ingin muntah, lemas, dan pusing, sebaiknya segera batalkan puasa untuk mencegah hal buruk terjadi.
Jangan lupa, untuk tetap konsultasikan dengan dokter kandungan, ya.
(*)