Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Nama Oki Setiana Dewi baru-baru ini menjadi perbincangan banyak orang.
Pasalnya, ceramahnya mengenai seorang wanita yang dipukul suaminya dinilai sebagai tindakan normalisasi KDRT.
Dikutip Grid.ID dari TribunSeleb pada Jumat (4/2/2022), awalnya Oki Setiana Dewi menceritakan tentang sepasang suami istri yang tengah bertengkar.
Sang suami yang sudah marah besar pun langsung memukul istrinya.
Namun, sang istri tak jujur kepada keluarganya jika telah dipukul oleh suaminya.
Menurut cerita Oki, wanita itu justru berdalih merindukan kedua orang tuanya hingga menangis.
Oki juga menyebutkan bahwa istri tersebut berbohong demi menutupi aib suaminya.
Tak lama setelah potongan video itu viral, tagar #KDRT pun langsung menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Tak hanya itu, nama Oki Setiana Dewi pun juga menyusul menjadi trending topik.
Kritik pedas dari berbagai kalangan pun tak ayal langsung menghujani kakak dari Youtuber kondang Ria Ricis itu.
Bahkan, baru-baru ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memberikan tanggapannya.
Dikutip Grid.ID dari TribunWow.com pada Jumat (4/2/2022), Ketua MUI bidang dakwah dan ukhuwah, M. Cholil Nafis pun memberikan tanggapannya mengenai ceramah yang menjadi viral itu.
Dirinya juga memberikan sindiran kepada Oki agar tidak mencampur adukkan skenario film dan juga kehidupan di dunia nyata.
"Kalau kebiasaan main film jangan digambarkan dalam dunia nyata, jadi persepsinya bisa berbeda," ujarnya.
"Kalau dalam film cerita pilu, kemudian action itu cakep, tapi kalau nasihat kepada orang lain tentang kasus (kurang-red)," lanjutnya.
Dirinya menilai bahwa mungkin Oki Setiana Dewi memiliki tujuan yang baik dengan menceritakan hal tersebut dalam ceramahnya.
Namun, hal ini justru menjadi bumerang lantaran tak menggambarkan solusi yang seharusnya dilakukan.
"Saya juga sudah nonton secara utuh ya, sebenarnya menggambarkan bagaimana kesetiaan istri kepada suami dan menutup aib dalam keluarga," ujarnya.
"Cuma barangkali ulasannya tidak lengkap," tutur Cholil.
Menanggapi cerita itu, M Cholil berpendapat bahwa berbohong kepada orang tua seperti yang diceritakan oleh Oki itu sudah menjadi tindakan yang tidak baik.
"Enggak usah jawab ya, kalau dia jawab menangis karena rindu itu kan berarti bohong sama ibunya, itu sudah enggak boleh," jelasnya.
"Mungkin pas lagi emosi memang sudah benar enggak perlu cerita, tetapi itu harus diselesaikan dengan cerita pada orang yang tepat," lanjutnya.
"Seupamanya cerita pada gurunya yang disegani supaya memberi nasihat pada suaminya yang melakukan kekerasan," sambung M Cholil.
(*)