Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Peristiwa memilukan menimpa siswi kelas 6 SD (Sekolah Dasar) yang menjadi korban kebejatan paman sendiri.
Ya, seorang paman dengan bejatnya mencabuli dua keponakan kembarnya yang masih kelas 6 SD.
Nahasnya, satu dari dua keponakan kembar yang dicabuli paman bejat ini sampai hamil.
Kejadian memilukan itu terjadi awal tahun 2019 lalu di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Mengutip Tribunnews.com, korban yang dihamili pamannya itu melahirkan secara caesar di salah satu rumah sakit di Pontianak.
Keterangan tersebut dituturkan Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar, Devi Tiomana.
Korban melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat, dengan berat 2,6 kg.
Sementara, saudara kembarnya korban ini masih berada di Kecamatan Batu Ampar.
Devi mengungkapkan kasus ini terkuak saat korban berinisial A ditanyai oleh guru kelasnya.
Saat itu guru kelas merasa curiga melihat perut siswinya kian hari semakin membesar.
Sang guru pun bertanya kepada A dan melaporkan kecurigaannya ke pihak kepolisian.
Mengetahui hal itu, Devi menerangkan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan..
Saat itu korban dimintai keterangan, serta dilakukan tes kehamilan.
Maka, terkuaklah seluruh perbuatan bejat sang paman.
Dia terbukti mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil dan melahirkan.
"Kejadian ini terbukanya bulan 12 lalu, si siswi ini ditanyai oleh gurunya, yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar."
"Setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak Kepolisian, atas kecurigaan ini, dan dibawa ke Puskesmas untuk di cek, ternyata benar, anak ini sedang hamil," ungkap Devi.
Kedua korban tinggal bersama dengan ibu dan pamannya yang berinisial SD (23).
Keluarganya yang lain juga tinggal di rumah warisan keluarga ayahnya itu.
Sayangnya, ayah korban tidak diketahui keberadaannya.
“Ibunya ada juga tinggal di rumah itu, mereka ini tinggal di rumah warisan dari pihak ayah, lalu ada keluarga mereka yang lain juga."
"Jadi pelaku dan korban ini memang satu rumah," ungkap Devi.
Devi mengungkapkan bahwa korban sempat meraung-raung akibat kesakitan saat hendak melahirkan.
"Kasihan si anak ini, kemarin dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan."
"Karena anak usia 13 tahun kan masih belum sempurna organ reproduksi dan tubuhnya," ungkapnya.
Namun bersyukur, korban akhirnya melahirkan bayinya dengan selamat.
Menurutnya Devi, korban masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya.
"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil, yang taunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar."
"Dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tau dia hamil, tapi takut ada penyakit lain," ungkapnya.
Korban pun bercerita bahwa ia sangat ingin tetap melanjutkan sekolahnya.
“Dia ada bilang, masih pengen melanjutkan sekolahnya," ucap Devi lagi.(*)