Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sekitar dua bulan lagi umat Muslim akan memasuki bulan Ramadan.
Di bulan tersebut, kaum Muslimin juga diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa.
Nah, saat menahan lapar dan haus selama seharian penuh, tak jarang menyebabkan bau mulut.
Hal tersebut tentu akan membuat orang-orang di sekitar kita tidak nyaman.
Sebenarnya bau mulut terjadi akibat dehidrasi pada orang yang menjalankan puasa.
Nah, ada beberapa tips yang bisa disimak untuk menghilangkan bau mulut saat puasa.
Dirangkum Grid.ID dari Kompas.com dan Kompas.tv, berikut penjelasannya:
1. Jangan minum kafein
Usahakan hindari kafein seperti kopi, teh, cokelat, soda terutama saat sahur.
Perlu diketahui kalau asupan kafein dapat merangsang tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak sepanjang hari.
Dengan demikian, kita jadi lebih rentan dehidrasi dan mulut kering.
Kemudian, beberapa orang yang sensitif kafein akan mengalami asam lambung naik.
Nah, saat asam lambung naik, kadar keasaman di mulut ikut meningkat dan lebih banyak bakteri penyebab bau mulut berkembang.
2. Jaga mulut
Jangan malas untuk menggosok gigi setelah santap sahur.
Bukan hanya menggosok gigi, kita juga perlu membersihkan lidah dengan lembut setelah gosok gigi.
Untuk lidah, wajib membersihkan bagian putih yang menempel di permukaan atasnya.
Sementara gusi bisa menggunakan alat yang lembut atau jari, setidaknya selama dua menit.
Dengan cara ini, maka pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut bisa diminimalisir.
3. Penggunaan masker
Pada Ramadan 2022, kemungkinan kita masih berada di tengah pandemi dan penggunaan masker wajib dipertahankan.
Sesuai prokes, masker harus diganti setiap empat sampai enam jam sekali, termasuk saat puasa.
Kita perlu tahu kalau masker yang sudah terlalu lama digunakan akan lembab dan rentan terkontaminasi kuman.
4. Asupan cairan
Sebenarnya, kunci mengatasi bau mulut adalah mencegah mulut kering dan dehidrasi.
Oleh karena itu, pastikan minum cukup banyak cairan setelah buka puasa sampai sahur.
Usahakan minum setidaknya delapan gelas atau dua liter air per hari.
Saat puasa, kita bisa mengatur pola konsumsi air putih dengan dua gelas saat membatalkan puasa, empat gelas setelah salat magrib sampai setelah makan malam, dan dua gelas saat sahur.
Jangan lupa konsumsi juga buah-buahan dan sayur yang banyak mengandung air, ya.
5. Pola makan
Jangan konsumsi segala jenis karbohidrat olahan seperti makanan tinggi garam, gula, dan lemak jahat.
Adapun karbohidrat olahan banyak ditemukan dalam makanan kaleng, makanan olahan, dan makanan siap saji.
Makanan karbohidrat olahan bisa menyebabkan naiknya asam lambung dan pertumbuhan bakteri di mulut.
Hindari juga makanan seperti gula, tepung terigu, kue kering, es dengan segala sirup, dan camilan manis karena menyebabkan kadar gula darah melonjak.
Hasilnya, bisa menyebabkan rongga mulut menjadi lebih asam.
Untuk makanan tinggi garam seperti daging olahan, aneka saus, keripik, dan kerupuk bisa meningkatkan kandungan natrium dan mengganggu keseimbangan elektrolit.
Efeknya, tubuh dapat lebih rentan dehidrasi, mulut jadi lebih kering, dan bau mulut.
Makanan tinggi lemak seperti gorengan juga wajib dihindari karena bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan kadar keasaman rongga mulut meningkat, sehingga mulut jadi rentan terinfeksi dan bau.
6. Berhenti merokok
Bagi perokok berat, puasa adalah waktu yang tepat untuk latihan berhenti merokok.
Perlu diketahui kalau merokok bisa meningkatkan kadar keasaman di mulut dan memicu bau.
7. Pemilik gigi palsu
Bagi kamu yang memiliki gigi palsu, sangat disarankan untuk membersihkannya dengan larutan antiseptik sebelum tidur.
Sebab hal ini dapat membantu meminimalisir efek bau mulut keesokan harinya saat berpuasa.
(*)