Find Us On Social Media :

Saat Muda Punya Banyak Istri, Kakek ini Kini Jalani Hidup Pilu Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reyot Hampir Ambruk

By None, Sabtu, 5 Februari 2022 | 18:57 WIB

ilustrasi gubuk reyot

Grid.ID - Seorang kakek hidup sebatang kara di sebuah gubuk reyot di tengah sawah.

Miris, sang kakek yang kini hidup sendiri itu saat muda memiliki banyak istri.

Namun di masa tuanya, kakek 86 tahun bernama Supali itu harus berjuang hidup sendirian.

Bahkan untuk makan sehari-hari, ia hanya mengandalkan pemberian dari tetanggal.

Rumah yang ditinggalinya hanya berupa gubuk berukuran 3x4 meter.

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, gubuk yang ditinggali Supali terletak persis di tengah sawah di pinggir Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Kondisi rumah kecil itu begitu memprihatinkan.

Bangunannya miring hampir rubuh.

“Niki omah kulo, sampun miring badhe ambruk. Badhe tindak pundi? (Ini rumah saya, sudah miring mau roboh. Mau ke mana?)," ujarnya menggunakan bahasa Jawa.

Baca Juga: Hidup Melarat di Gubuk Usai Tabungan Lina Jubaedah Ludes, Teddy Malah Sebut Anak-anak Sule Tak Perhatian hingga Ngaku Akan Tinggalkan Indonesia dan Ajak Sang Putri

Jika dilihat, rumah Supali berdinding dan bertiang dari bambu.

Rumahnya juga terlihat sudah miring karena sering diterpa angin kencang sawah.

Rumah Supali ini didirikan di atas tanah salah stau warga desa Dadapan.

Baca Juga : Ketika Resimen Pelopor Indonesia Tembaki dan Ledakan Kapal AL Malaysia dalam Pertempuran Laut Sengit

"Kebaikan hati warga mendirikan rumah untuk saya, tanahnya juga nggak sewa. Pemiliknya pedagang dekat perempatan desa," katanya.

Sebelum ini Supali tidur di sembarang tempat lantaran tak memiliki rumah sejak istrinya meninggal.

Mirisnya, rumah satu-satunya Supali dijual oleh anak tirinya usai sang istri meninggal sehingga ia menggelandang.

Merasa iba, warga secara gotong royong membuatkan gubuk kecil untuk Supali tinggal.

Tidak ada perabotan rumah disana, yang ada hanya sebuah tungku pembakaran dari batu di teras gubuk.

Baca Juga: Tragis, Seorang Perempuan Diperkosa Tukang Ojek Langganannya, Korban Sempat Disekap di Gubuk

Untuk makan, Supali hanya berharap pada tetangga saja.

"Makan ya nunggu ada yang memberi, berharap pada tetangga saja saya. Kadang nggak makan," katanya.

Kini Supali hanya bisa pasrah saja akan keberlangsungan hidupnya.

"Saya hanya bisa pasrah, karena hidup ini punya Yang Kuasa. Kapan pun diambil saya ikhlas," ucapnya sendu.

Kalau sampai gubuknya roboh, Supali tak tahu mau tinggal di mana lagi.

"Tidak tahu mau ke mana lagi kalau rumah ini sampai roboh," tambahnya.

Tetangga Supali, Layak Miran (60) mengaku jika dulunya Supali memiliki beberapa istri.

Namun setelah salah satu istrinya meninggal, Supali sempat dibawa oleh salah satu anaknya ke Pulau Sumatera.

Namun karena tidak betah, Supali kembali ke Desa Dadapan.

Baca Juga: Dulu Tinggal di Gubuk Kayu hingga Banyak Hewan Berkeliaran, Begini Potret Rumah Artis Natasha Wilona Sekarang, Nyaman nan Mewah

"Anaknya banyak, dulunya banyak istrinya. Yang di sini meninggal, pas ditinggal di Sumatera rumahnya dijual oleh anak tirinya," katanya.

Supali mengaku mendapatkan bantuan beras dan BPJS dari perangkat desa. Meski memiliki anak dari beberapa istrinya, namun dia mengaku pasrah untuk menjalani sisa hidup di Desa Dadapan.

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Dulunya Punya Istri Banyak, Sekarang Kakek Ini Terpaksa Tinggal di Gubuk Reyot Tengah Sawah : Sudah Miring Mau Ambruk

(*)