Grid.ID- Bocah laki-laki di Maroko bernama Rayyan atau Rayan yang terjebak di dalam sumur meninggal dunia setelah diselamatkan.
Kematiannya diumumkan oleh istana kerajaan Maroko tak lama setelah Rayan dikeluarkan dari sumur.
Mengutip New York Post, Minggu (6/2/2022), Rayan terjebak di dalam sumur kering setinggi 104 kaki selama lebih dari 4 hari.
Bocah berusia 5 tahun itu jatuh ke sumur kala sang ayah sedang memperbaiki sumur.
Ayah Rayan mengatakan, putranya jatuh pada satu saat ia mengalihkan pandangan darinya.
Rayan akhirnya berhasil ditarik keluar pada Sabtu (5/2/2022) setelah dilakukan upaya penyelematan yang panjang.
Sayangnya, tak lama setelah ditarik keluar dari sumur, Rayan diumumkan sudah tidak lagi bernyawa.
Kepada media, istana kerajaan mengatakan bocah itu telah meninggal sebelum penyelamat bisa menyelamatkannya.
Raja Maroko Mohammed VI pun turut menyampaikan belasungkawa kepada orangtua Rayan, Khaled Oram dan Wassima Kharchich.
"Raja telah menginstruksikan para staf untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengeluarkan bocah itu dari sumur dan mengembalikan hidup-hidup kepada orang tuanya," kata Istana.
Namun sebelumnya, tim penyelamat sudah menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa menentukan kondisi bocah itu selama upaya penyelamatan.
Tim penyelamat telah menurunkan makanan dan air kepada anak itu selama berhari-hari.
Tetapi tidak diketahui apakah ia bisa makan atau minum saat ia berada di bawah tanah.
Tim penyelamat membutuhkan waktu berhari-hari untuk mencapai Rayan karena lubang sumur yang sempit.
Bahkan mereka harus menggali terowongan horizontal melalui tanah berbatu dan berpasir untuk menghubungkan poros tempat anak itu terjebak.
Pekerjaan itu berulang kali terhambat karena batu-batuan berat. Jika tidak dilakukan secara teliti, juga bisa berakibat tanah longsor.
Agar menghindari runtuhan yang bisa mengubur anak itu, tim penyelamat menggali tanah menggunakan tangan. Mereka hanya bisa menggali sekitar 20 cm per jam.
Kabar kematian Rayan ini pun membuat pilu bukan hanya bagi orangtua, tapi juga jutaan orang di seluruh dunia.
(*)