Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Hadirnya teknologi seperti smartphone tak dipungkiri banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Namun, penggunaan smartphone yang tidak tepat dan berlebihan bisa jadi bumerang yang malah merugikan.
Pasalnya, smartphone atau telepon seluler (ponsel) menggunakan gelombang elektromagnetik yang bisa memperburuk kesehatan.
Melansir Kompas.com, staf Divisi Pediatri Oftalmologi Departemen IK Mata FKUI-RSCM, dr. Julie Dewi Barliana, SpM(K), M. Biomed, menjelaskan dampak buruk dari layar ponsel.
Julie mengatakan layar ponsel dapat menyebabkan mata terasa kering, panas, berair, bahkan katarak.
Julie menjelaskan cara kerja ponsel menggunakan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan radiasi di sekitar kepala, terutama mata.
Efek panas dari gelombang tersebut dapat menimbulkan akibat buruk pada mata, terlebih untuk penggunaan yang berlebihan.
“Lebih jauh lagi, ada laporan yang menyatakan bahwa (panas radiasi elektromagnetik) bisa meningkatkan risiko kanker di dalam mata,” jelas Julie.
Dampak buruk penggunaan smartphone yang berlebihan terjadi pada seorang bocah 4 tahun di Thailand.
Melansir Suar.ID, kisah balita 4 tahun itu viral usai dibagikan oleh orang tuanya di Facebook (02/11/2018).
Ayahnya, Dachar Nuysticker Chuayduang, dia membiarkan putrinya menggunakan smartphone sejak usia dua tahun.
Tak disangka, gadis kecil itu kecanduan smartphone.
Secara bertahap, gadis kecil itu mengembangkan ambliopia di usia 4 tahun.
Ambliopia terjadi ketika penglihatan menjadi terganggu, tetapi tidak dapat diperbaiki dengan bantuan kacamata dan tidak disebabkan oleh penyakit mata apa pun.
Akhirnya, gadis kecil itu diberi kacamata untuk memperbaiki kondisi matanya.
Namun, penglihatannya menjadi lebih buruk hingga hanya operasi mata satu-satunya cara untuk mengobati.
Ditemukan alasan penglihatan putrinya yang memburuk adalah karena paparan smartphone yang berlebihan.
Untungnya, operasinya berjalan dengan baik.
Saat ini, putrinya dapat menggunakan kedua matanya dengan baik dan pulih.
Namun, dokter telah melarangnya menonton televisi dan menggunakan smartphone sama sekali.
Pasca kejadian itu, sang ayah membagikan kisah putrinya di media sosial Facebook.
Hal itu untuk memperingatkan para orang tua tentang efek berbahaya dari penggunaan smartphone yang berlebihan pada anak-anak.
Meskipun kadang-kadang gadget seperti smartphone tidak dapat dihindari, yang terbaik bagi orang tua adalah membatasi waktu anak-anak menggunakan perangkat elektronik tersebut.
Pasalnya mata anak-anak muda belum sepenuhnya berkembang, cahaya biru bisa lebih berbahaya bagi mereka dibandingkan dengan orang dewasa.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan bahwa waktu untuk bermain smartphone pada anak-anak di bawah usia 5 tahun harus dibatasi hanya satu jam.
Intensitas dan lamanya mata menatap layar ponsel akan berpengaruh terhadap kesehatan mata. (*)