Find Us On Social Media :

#BantenDaruratSerbet, Inikah Bentuk Apresiasi Pemerintah Untuk Para Sastrawan Indonesia?

By Septiyanti Dwi Cahyani, Kamis, 3 Mei 2018 | 10:36 WIB

#BantenDaruratSerbet

 

Grid.ID - Euforia perayaan Hari Pendidikan Nasional masih terasa.

Biasanya, pada hari ini banyak instansi yang mengadakan berbagai macam lomba untuk menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional.

Seperti lomba cerdas cermat atau pun lomba cipta dan baca puisi.

Pihak Dinas Pendidikan pun tak mau ketinggalan.

Seperti yang dikutip Grid.ID dari berbagai sumber, Dinas Pendidikan Banten baru saja mengadakan berbagai perlombaan di Hari Pendidikan Nasional ini.

Salah satunya adalah perlombaan membaca puisi yang salah satu pesertanya bernama Noval, mahasiswa Universitas Bina Bangsa, Kota Serang.

BACA JUGA Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2017, Ini Pesan Penting Jokowi

Noval yang mengaku hanya iseng mengikuti acara tersebut ternyata berhasil meraih juara dua.

Setibanya di rumah, Noval bergegas membuka bingkisan hadiah tersebut.

Bukan buku, bukan alat tulis atau benda-benda berharga lainnya.

Ya, hadiah yang diterima Noval sebagai peraih juara 2 lomba baca puisi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Banten hanyalah sebuah serbet.

Berita hadiah serbet ini seketika menjadi topik hangat yang diperbincangkan warga net.

Bahkan, seorang pengguna Facebook bernama Toto St Radik sempat mengunggah sebuah tulisan Banten Darurat Serbet di akun pribadinya tersebut.

BACA JUGA Ki Hajar Dewantara, Anggota Kerajaan yang Jadi Pelopor Pendidikan Indonesia

Postingan ini pun mendapat berbagai macam reaksi dari warga net.

Toto St Radik adalah salah satu penyair asal Banten.

Banyak yang menertawakan tapi juga menyayangkan peristiwa ini.

Ada pula yang menganggap jika hadiah serbet dalam lomba baca puisi ini menandakan minimnya apresiasi pemerintah terhadap para sastrawan yang Indonesia.

Mengingat pihak penyelenggara adalah Dinas Pendidikan Banten.

Sampai berita ini diturunkan, postingan Toto telah mendapatkan 99 like dan 41 komentar dari warga net.

Hal ini seperti memperlihatkan potret dunia pendidikan di Indonesia yang sebenarnya.

BACA JUGA Sapardi Djoko Damono Sebut Dirinya Kalah Saing Dengan Sastrawan Muda

Di mana apresiasi dan penghargaan terhadap karya anak bangsa masih sangat minim.(*)