Inti riset itu mengungkapkan fakta betapa daging olahan -- termasuk daging olahan yang jadi primadona banyak orang -- semacam pastrami, salami, sosis dan hot dog, melewati berbagai proses pengolahan makanan yang menyebabkan banyak zat berbahaya mendekam di dalamnya.
Seperti diketahui daging-daging olahan dibuat melaui proses pengasapan dan penggaraman yang dilengkapi sejumlah bahan pengawet.
Alami Penderitaan Tak Terperi, Mantan Model New York, Tewas Digerogoti Parasit di Panti Jompo
Ketika seseorang mengonsumsi secara sering daging olahan -- termasuk bacon -- dalam jumlah besar selama berhari-hari, mereka berisiko terkena kanker usus, catat World Cancer Research Fund.
"Orang yang makan banyak daging olahan berisiko terkena kanker lebih besar ketimbang mereka yang makan dalam jumlah kecil," tulis NHS.
Kanker usus menempati peringkat kedua sebagai kanker yang paling umum dialami masyarakat Eropa.
Sementara di dunia, kanker usus menempati peringkat ketiga versi Cancer Research UK.
Menyusul pemberitaan itu, penjualan daging bacon menurun sempat tajam beberapa tahun silam.
"Berbagai supermarket di Inggris melaporkan penurunan penjualan sebesar 3 juta poundsterling hanya dalam waktu dua minggu di tahun 2015," tulis The Guardian.
Betapapun daging olahan ini amat berbahaya bagi kesehatan, seperti rokok, industri bacon tetap berusaha mempertahankan produknya ini. (*)