Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Tantri KotaK menceritakan momen bertumbuh bersama sang suami, Arda Naff.
Sebelum sukses seperti sekarang, Tantri dan Arda hidup cukup sederhana.
Bahkan, Tantri hanya mampu membeli taksi bekas sebagai mobil pribadinya karena harganya murah.
Penyanyi berusia 32 tahun ini pun menceritakan bahwa dirinya pernah nekat membeli rumah secara tunai karena tergiur harga murah.
Namun, ia jadi kebingungan karena kekurangan uang untuk membayar Wedding Organizer sebesar Rp 50 juta.
“Sebelum nikah nekat banget beli rumah cash karena tergiur harga murah di kawasan Cibubur lagi, berakhir H-7 nikah uang di Bank untuk bayar WO kurang 50jt,” tulis Tantri dalam Instagram @tantrisyalindri via Kompas.com.
Walau sempat stress dan panik, Tantri bersyukur bahwa dirinya langsung diberikan rezeki di menit terakhir untuk melunasinya.
“Stress dan Panik! Tiba2 Allah datangkan rejeki di last minute menuju pernikahan kami hadiah berupa uang tunai dengan nominal yang kami butuhkan, Masya Allah!” lanjutnya.
Membeli rumah tentunya merupakan salah satu impian semua orang, terlebih untuk generasi milenial saat ini.
Sayangnya, harga properti semakin tahun kian melonjak membuat impian ini sulit untuk diwujudkan.
Apalagi, harga sebuah rumah saja bisa mencapai 100 hingga 1.000 kali lipat gaji bulanan seorang pegawai biasa.
Nah, jika kamu berencana untuk membeli rumah terutama lewat KPR, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Dikutip dari Kontan.co.id, inilah hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli rumah lewat KPR.
Apakah kamu layak mencicil rumah?
Untuk menentukan apakah kamu layak mencicil rumah, pahami dengan mengetahui rasio utang berbanding aset.
Nilai rasio utang berbanding aset menunjukkan berapa besar aset milikmu yang dibiayai utang.
Jika nilainya lebih dari 50 persen ini berarti nilai utang melebihi nilai aset yang tentunya tidak sehat secara finansial.
Apakah punya dana darurat?
Usahakan untuk selalu mempunyai dana darurat paling tidak 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.
Jika kamu tidak punya dana darurat, jangan nekat untuk membeli atau menyicil rumah.
Investasikan dana untuk DP rumah
Sebelum membeli rumah, ketahui dulu berapa uang muka atau DP dan kapan akan membayar DP-nya.
Jika sudah mengetahui berapa biaya yang diperlukan, sisihkan uang secara rutin di instrumen investasi rendah risiko dan imbal hasil tetap.
Pastikan cicilan per bulan tidak melebihi 35% penghasilan
Cicilan rumah yang ideal maksimal adalah 35 persen dari penghasilan bulanan.
Dengan begitu, kamu tidak perlu mengurangi pengeluaran terkait kebutuhan pokok demi membayar cicilan rumah. (*)