Dalam video singkat tersebut, pria kelahiran 17 Januari 1973 itu tampak berjalan di lobi sebuah rumah sakit tanpa kursi roda lagi.
"Kita pulang ya, pertama kali keluar rumah sakit enggak pakai kursi roda," kata Ari Lasso sambil mengacungkan dua jempolnya dan tertawa bahagia.
Laman Mayo Clinic menjelaskan kalau kanker limfoma sel B termasuk ke dalam jenis limfoma non-Hodgkin yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Dalam kasus limfoma non-Hodgkin, sel darah putih yang disebut limfosit tumbuh secara tidak normal dapat membentuk pertumbuhan (tumor) di seluruh tubuh.
Mengenai gejalanya, kanker limfoma non-Hodgkin akan menimbulkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan, sakit perut, nyeri dada, batuk, demam, hingga penurunan berat badan.
Meski demikian, penyebab pasti terjadinya limfoma non-Hodgkin masih belum banyak diketahui.
Akan tetapi, kanker ini bisa terjadi saat tubuh ketika terlalu banyak limfosit abnormal, yang merupakan jenis sel darah putih.
Biasanya limfosit menjalani siklus hidup yang dapat diprediksi.
Nah, kalau limfosit lama mati, tubuh akan membuat yang baru untuk menggantikannya.
Pada kasus limfoma non-Hodgkin, limfosit tidak mati dan tubuh terus membuat yang baru, sehingga kelebihan limfosit memadati kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan.
Mungkin ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko limfoma non-Hodgkin seperti mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, terinfeksi virus atau bakteri tertentu, sering terpapar bahan kimia tertentu, dan usia lanjut.