2. Mati rasa atau kesemutan
Saat mengalami saraf kejepit, kita akan sering mengalami mati rasa atau kesemutan yang menyebar di bagian tubuh yang dilayani oleh saraf tersebut.
3. Otot yang melemah
Gejala selanjutnya adalah otot yang dilayani oleh saraf yang terjepit cenderung akan melemah.
Kondisi tersebut menyebabkan penderitanya mudah tersandung atau memengaruhi kemampuan dalam mengangkat atau memegang barang.
Akan tetapi, perlu diketahui kalau tidak semua orang dengan saraf kejepit akan mengalami gejala tersebut.
Beberapa orang bahkan mungkin tidak menyadari kalau dirinya mengalami saraf kejepit sebelum diperlihatkan hasil rontgen.
Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis jika mengalami nyeri leher atau punggung yang menjalar hingga ke lengan atau tungkai.
Mengenai penyebabnya, saraf kejepit bisa diakibatkan berbagai faktor.
Akan tetapi, secara umum pemakaian yang berlebihan dan berulang bisa menyebabkan kerusakan pada annulus fibrosus, lalu membuat nucleus keluar dari tempatnya.
Kondisi tersebut dapat dipicu kondisi atau aktifitas sehari-hari seperti obesitas, penuaan, genetik, dan kebiasaan merokok.
Sebenarnya saraf kejepit memang dapat sembuh dalam waktu singkat.
Akan tetapi pada kasus tertentu, tekanan pada saraf bisa berlangsung lama (kronis) dan menyebabkan kerusakan saraf permanen.
(*)