Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Sosok pria di Bengkulu berinisial JM (30) hebohkan warga.
Diduga teroris, JM dicurigai karena membawa benda mirip dengan bom rakitan.
Tak hanya menghebohkan warga, fakta mengenai JM pun turut menjadi sorotan.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/2/2022), Polres Rejang Lebong di Bengkulu buka suara.
Menurut kesaksian Kapolres Rejang Lebong, AKBP Tonny Kurniawan, pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa.
Saat menghebohkan warga karena diduga membawa bom, JM pun sempat menjadi pusat perhatian.
"Iya, pelaku diketahui mengalami gangguan kejiwaan (stres), saat ini pelaku akan diserahkan pada pihak keluarga", kata Tonny saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (11/2/2022).
Namun, saat ini JM telah diserahkan pihak berwajib pada keluarganya.
Sementara barang yang diduga bom itu ternyata rangkaian lampu untuk penerang pada malam hari.
Sebelum diamankan pihak berwajib dan diserahkan pada keluarga, JM disebutkan pergi dari rumah dan tidur di pondok kebun milik petani.
Sebelumnya, JM diamankan polisi karena adanya aduan masyarakat di Desa Air Lanang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Masyarakat merasa curiga dengan JM karena mondar-mandir di desa tersebut pada Rabu (9/2/2022) pagi sekitar pukul 9.30 WIB.
Melihat keanehan JM sembari membawa barang mencurigakan, warga kemudian melaporkannya ke polisi.
Saat polisi tiba dan memeriksa JM, pihak berwajib menemukan rangkaian benda mirip bom rakitan di dalam tasnya.
Tak mau berisiko, polisi mengamankan JM ke Mapolres Rejang Lebong untuk dimintai keterangan.
Sementara benda yang dibawa JM tersebut diperiksa oleh tim Gegana.
Belakangan tim Gegana menyimpulkan rangkaian itu bukan bom karena tidak ada detonator dan kandungan peledak.
Kendati demikian disampaikan dari Wartakotalive.com, beberapa hari sebelumnya, Bengkulu memang dihebohkan dengan penangkapan terduga teroris.
Densus 88 Antiteror disebutkan telah meringkus 3 terduga teroris.
Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa ketiganya ditangkap, Rabu (9/2/2022).
"Tiga orang target operasi ini terlibat tindak pidana terorisme dimana CA terlibat sebagai Ketua JI(Jamaah Islamiah) Cabang Bengkulu yang tugasnya adalah merekrut, bersama M dan R," jelas Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (10/2/2022).
(*)