Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Sejumlah sekolah kembali menerapkan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19.
Dikutip dari berbagai sumber, beberapa daerah yang kembali memberlakukan PJJ adalah Semarang, Solo, Tangerang Selatan, dan Bekasi.
Hal ini, tentunya kembali mempengaruhi semangat belajar anak-anak yang tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya.
Untuk membuat anak semangat sekolah, ada banyak hal yang diupayakan orangtua, salah satunya memberi hadiah.
Cara ini juga yang dipraktikkan oleh Chelsea Olivia terhadap putri sulungnya, Nastusha Olivia Alinskie.
Awalnya, Chelsea Olivia hanya iseng memberikan hadiah stiker karena Nastusha yang mengikuti kegiatan belajar dari rumah dengan baik.
Namun, ternyata hadiah itu mempengaruhi semangat Nastusha untuk bersekolah keesokkan harianya.
“Kemarin abis sekolah aku kasih hadiah sticker karena sekolahnya baik.. eeh pengaruhnya besar, hari ini lebih semangat sekolahnya,” tulis Chelsea dalam Instagram @chelseaoliviaa.
Lantas, bolehkah memberi hadiah kepada anak supaya semangat sekolah seperti ini?
Pasalnya, tak sedikit pula orangtua yang menganggap bahwa memberi hadiah atau imbalan kepada anak sama saja dengan menyuap.
Padahal, menurut psikolog anak, Emily Mudd, PhD, hal itu salah karena masyarakat kita dibangun dengan ganjaran.
"Kita belajar untuk mendapat nilai bagus dalam ujian. Kita bekerja untuk memperoleh gaji. Jika belum dinilai, Anda mungkin tidak akan belajar keras. Jika tidak dibayar, Anda bisa saja tidak termotivasi untuk bekerja,” jelas Emily yang dikutip dari Kompas.com.
Memberi hadiah atau imbalan pun merupakan sejenis penguatan positif yang dapat diterapkan dalam mengasuh anak.
Namun, perhatikan juga hal-hal berikut ini supaya orangtua bisa memberikan hadiah atau imbalan yang tepat untuk anak.
Memberi hadiah dengan bijak
Gunakan hadiah, imbalan atau reward untuk satu perilaku tertentu pada satu waktu supaya anak tidak kewalahan dan orangtua tidak kesulitan.
Apabila orangtua memberi reward untuk berbagai hal, ini mungkin akan membuat anak selalu berharap dapat imbalan setiap disuruh.
Berikan kata-kata penyemangat
Selain memberikan hadiah, penting juga untuk memuji atau memotivasi anak dengan kata-kata penyemangat,
Pastikan orangtua untuk memuji proses anak menyelesaikan tugas dan bukan berorientasi pada hasil.
Tambahkan tingkat kesulitan untuk memperoleh hadiah
Jika anak sudah berhasil menyelesaikan tugasnya, orangtua boleh menambah tingkat kesulitan demi mendapatkan hadiah.
Temukan sendiri keseimbangan dengan tidak membuat tugas terlalu mudah ataupun terlalu sulit dijangkau anak.
Hadiah tidak harus berupa uang
Daripada uang, berikan hadiah berupa pilihan ataupun tambahan waktu untuk bermain bersama keluarga.
Contohnya adalah memilih menu untuk makan malam, bermain dengan gadget lebih lama, atau membeli buku pilihannya.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Akhirnya Dimulai, Ini yang Perlu Orangtua Lakukan Agar Anak Tetap Aman di Sekolah
Gunakan pendekatan SMART
SMART terdiri dari specific (spesifik), measureable (terukur), attainable (bisa dicapai), realistic (realistis) dan time-spesific (bisa diukur waktunya).
"Contohnya, minta anak fokus pada pekerjaan rumah selama 10 menit, atau minta dia membersihkan kamarnya sebelum makan malam. Tujuan yang tepat dan spesifik akan membangun ketahanan internal dan motivasi anak,” jelas Mudd. (*)