Kesal dengan kelakuan sang anak, Paliyem melaporkan kembali Dwi.
"Katanya udah nggak mau diulangi kok malah diulangi lagi, saya kan takut kalau kayak gini," ucap Paliyem.
"Sekarang sudah jualin kompor dari Pak Bupati dan meja kursi pemberian dari mirota kampus," sambungnya dengan nada kesal.
"Beras dari pak jaksa itu saja disuruh jual, uangnya diminta semua," lanjutnya.
Tak hanya menjarah rumah dan perabotan, Dwi juga pernah berlaku kasar ke Paliyem lantaran meminta uang.
"Iya (dipikul), pakai sandal swallow, hampir pingsan saya. Saya duduk di kursi, kursinya diangkat. saya ditarik disuruh nyarikan uang satu juta," beber Paliyem.
"Takut sama anak, dianiaya sama anak sendiri. Nggak berani di rumah, nggak tentram bener saya," keluhnya.
Baca Juga: Gadis Indonesia Pergi Ke Jepang untuk Jadi Petani, Kerja 8 Jam Sehari Bisa Dapat Gaji Rp1,3 Juta!
Paliyem juga menyebut bahwa Dwi mengontrak di Giwangan dengan sang kekasih.
Ibunya juga berharap kekasih Dwi ikut ditangkap karena menurutnya pacar anaknya ini juga terkait dengan pencurian ini.
"Di tempat cewek saya kira. Kalau nggak salah di Giwangan, ngontrak di situ," ujar Paliyem.
"Tolong itu besok juga diambil ceweknya itu. Harus ditangkap, sama ceweknya juga, jangan hanya anakku," tandasnya.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Archye Nevada pun membenarkan laporan Paliyem.
"Untuk laporan beliau sudah kami terima, kemudian akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku," ujar Archye Nevada.
(*)