Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Tak terasa bulan suci Ramadan 2022 tinggal 48 hari lagi.
Kurang dari 2 bulan, umat muslim semua akan kembali bertemu dengan Ramadan 2022.
Menuju bulan suci yang berkah dan penuh ampunan, sudahkan umat muslim semua mempersiapkan diri?
Ya, umur dari setiap seseorang memang tidak ada yang tahu.
Namun melakukan kebaikan setiap saat, adalah kewajiban bagi setiap orang.
Nah, agar umat muslim semua bisa bertemu dengan Ramadan 2022 mendatang.
Beberapa amalan sunnah ini bisa diamalkan sembari menambah kebaikan-kebaikan nih.
Apalagi, bulan suci Ramadan merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu bukan?
Dikutip dari TribunJabar.ID, Sabtu (12/2/2022), beberapa amalan yang dilakukan, semisal puasa sunnah Senin Kamis, puasa Nabi Daud, maupun puasa di bulan Sya'ban.
Selain mengamalkan puasa sunnah jelang Ramadan tentu saja umat muslim pun dianjurkan untuk memperbanyak dzikir atau dan berdoa.
Dikutip dari Instagram Dai kondang Aa Gym, ia kerap membagikan doa-doa dan amalan menjelang bulan puasa Ramadhan.
Doa Agar Disampikan Umur ke Bulan Ramadan
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (umur) kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad).
Dicontohkan Rasulullah SAW, apabila melihat hilal pada Ramadan dan pada bulan selainnya, beliau membaca doa ini:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. Tirmidzi).
Kemudian di tambahkan dari Kompas.com, sebelum umat muslim menemui bulan Ramadan, bulan Sya'ban akan lebih dulu ditemui.
Tak kalah mulia dari bulan Ramadan, Sya'ban juga dikenal dengan bulan penuh keutamaan.
Nah di bulan Sya'ban ini, ada pula amalan sunnah yang baik untuk dilakukan nih.
Ibnu Rajab al-Hambali berkata, "Thotowwu (amalan sunnah) yang paling afdal adalah yang berdekatan dengan yang wajib baik sebelumnya atau sesudahnya. Dan, kedudukan puasa Sya'ban mirip dengan kedudukan shalat sunah rawatib yang berfungsi menyempurnakan kekurangan yang wajib." (Lathoiful Ma'arif, Ibnu Rajab, 1/129)
Yahya bin Mu’adz mengatakan, “barangsiapa yang mengisi bulan Sya'ban dengan berbagai amal ibadah, maka insya Allah ganjarannya adalah pahala, kemuliaan, dan kebajikan yang berlipat-lipat dari Tuhan semesta alam.”
Sedangkan Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan, “Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syakban.” (HR. Bukhari, no. 1969 dan Muslim, no. 1156).
Ya, karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat dengan puasa Ramadan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa sunnah di bulan Sya’ban ini juga bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadan.
(*)