Ia meminta kepada para Kiai untuk tak ikut campur dan menghargai keputusannya seperti yang dilakukan Buya Yahya.
"Kepada kiai, ustadz-ustadz, yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan menguburkan saya, biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya."
"Mau kain kafannya 7 lapis, 8 lapis, saya serahkan kepada yang ngurus. Yang ngurus laki-laki boleh, perempuan boleh, laki-laki perempuan boleh, siapa saja boleh yang memandikan saya," ucap Dorce.
Dorce beranggapan jika para kiai seharusnya tak hanya menyinggung soal wasiatnya, namun juga mengingatkan seluruh umat muslim agar ingat akan kematian.
"Jadi kiai-kiai yang sudah terkenal sekalipun, jangan memberikan komentar yang kurang baik," tuturnya.
"Seharusnya Anda seorang kiai memberikan suguhan dan juga imbauan kepada seorang siapapun, karena saya juga manusia, punya tanggung jawab untuk hidup dan matinya," ucap Dorce Gamalama, dikutip dari Instagram-nya.
Gus Miftah pun mengaku ingin menemui Dorce Gamalama dan meminta maaf jika ada ucapannya yang menyinggung sang presenter kondang itu.
Ia menyebut bahwa apa yang diutarakannya tak bermaksud untuk merendahkannya melainkan hanya mengutarakan sesuai apa yang diketahuinya.
"Ya orang dilahirkan laki-laki ya dikuburkannya laki-laki dong, kalau perempuan ya perempuan. Bicara wasiat, kalau memang bertentangan dengan syariat islam laksanakan."
"Ya dia laki-laki dimakamkan laki-laki. Saya komentar itu bukan spesifik ke Dorce, tapi pandangan saya secara umum."
"Kalau ada kesempatan saya minta maaf kalau pendapat saya menyinggung beliau. Cuma pendapat saya ini sebagaimana mestinya menurut agama islam yang saya pahami," ujar Gus Miftah.
(*)