Awalnya, Dwi menjual kompor pemberian dari Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Setelah itu, ia kemudian menjual meja dan kursi pemberian dari Mirota Kampus pada 6 Februari lalu.
Paliyem mengatakan, pada Kamis (10/2/2022) kemarin, putranya menjual lemari, meja, dan kursi.
"Tadi malam, Kamis (10/2/2022) mau menjual lemari barang bukti sebelumnya, meja, dan kursi," kata Paliyem yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Jumat (11/2/2022).
Tak hanya itu saja, Dwi juga tega menyuruh ibunya menjual beras pemberian seorang jaksa dengan alasan butuh uang.
Mirisnya, Dwi bahkan tega menampar Paliye dengan sandal sampai hampir pingsan, hanya karena sang ibu tak memberinya uang Rp 1 juta.
Tak tahan dengan tingkah putranya, Paliyem akhirnya memutuskan melaporkan perbuatan Dwi ke Polres Bantul.
Saking kesalnya, Paliyem bahkan berharap polisi tak hanya menangkap Dwi, namun juga pacar putranya.
"Tolong itu besok diambil juga ceweknya itu, sekalian sama anak saya," kata Paliyem.
(*)