Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Dibuat dari tanaman Borrachero, skopolamin dikenal sebagai obat dengan sebutan 'the devil’s breath' alias 'napas setan'.
Di Indonesia, tanaman itu dikenal dengan sebutan kecubung atau nama ilmiahnya Datura metel.
Melansir dari GridHEALTH.id, kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter.
Daun kecubung berwarna hijau berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada bagian tepinya berlekuk lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan.
Tabung mahkota berbentuk corong, rusuk kuat, dan tepian bertajuk 5, tajuk dimahkotai oleh suatu runcingan.
Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikhsan Guswenrivo Ph.D., mengatakan kecubung memiliki efek halusinasi jika dikonsumsi.
"Bisa menimbulkan efek halusinasi terhadap manusia karena memiliki zat aktif yang mampu menimbulkan efek tersebut," ujar Ikhsan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/5/2021).
"Kecubung jika dikonsumsi secara langsung akan memberikan efek mabuk bahkan sampai keracunan. Hal ini disebabkan oleh kandungan dari zat atropin dan skopolamin," jelas Ikhsan.
Baca Juga: Tumbuh di Indonesia, Tanaman ini Disebut sebagai Narkoba yang Punya Efek Paling Mengerikan
Dirangkum dari Thereadersfile.com melalui Suar.id, sebuah film dokumenter berjudul 'The World’s Scariest Drug' pada 2013, diketahui skopolamin mengubah konsumennya menjadi 'zombie.'
Dalam upayanya untuk mencari informasi lebih lanjut tentang obat-obatan misterius, Ryan Duffy, jurnalis Vice Media terbang ke Amerika Selatan.
Dia mewawancarai mereka yang menangani obat tersebut dan juga mereka yang telah menjadi korbannya.
Seorang pengedar narkoba dari ibukota Bogota menceritakan tentang bahaya yang paling mengerikan dari narkoba jenis itu.
Salah satunya adalah dengan cara menggunakannya begitu sederhana.
Hanya dengan meniupkan skopolamin di hadapan orang yang sedang berjalan, dalam hitungan menit dia akan berada dalam pengaruh obat.
"Anda bisa membimbing mereka ke mana pun Anda mau, mereka seperti anak kecil," jelas Ryan Duffy.
Satu gram skopolamin mirip dengan satu gram kokain.
Bahkan pengedar menyebutnya lebih buruk daripada antraks.
Dalam dosis tinggi, obat ini juga dapat menyebabkan kematian.
Selain mengubah menjadi zombie, skopolamin dapat menghilangkan ingatan penggunanya.
Mereka tidak ingat apa yang terjadi.
Cerita merajalela di seluruh Kolombia di mana orang-orang tidak tahu jika dia diperkosa, rekening bank dikosongkan, bahkan membuat korban rela menyerahkan organnya.
Hal ini membuat skopolamin menjadi senjata efektif bagi pengedar narkoba, pencuri, hingga pelacur.
Semua itu ditunjukkan melalui film dokumenter produksi Vice Media itu.
Tahun 2016, polisi Kolombia melaporkan hampir 1.200 kasus orang yang menjadi korban kejahatan dengan menggunakan skopolamin dan obat zombie lainnya.
Dilansir Daily Mail, menurut British Journal of Clinical Pharmacology, obat ini juga dikenal sebagai hyoscine yang menyebabkan tingkat kehilangan ingatan yang sama dengan diazepam.
Di zaman kuno, obat tersebut diberikan kepada gundik (perempuan) yang memiliki hubungan di luar perkawinan dengan pemimpin Kolombia.
Sedangkan di zaman modern, CIA menggunakan obat itu sebagai bagian dari interogasi Perang Dingin.
Susunan kimia skopolamin juga dapat menyebabkan halusinasi yang kuat.
Kabarnya ibu-ibu Kolombia sampai memperingatkan anak-anak mereka untuk tidak tertidur di bawah pohon kecubung.
Meskipun pohon kecubung itu tampak sejuk dan rindang dengan warna bunga yang menawan.
(*)