Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Ada-ada saja kelakuan seorang pemenang lotre demi tak dimintai 'jatah' oleh orang terdekatnya.
Ya, demi bisa menikmati uang hasil undian secara utuh, si pemenang lotre ini mengenakan topeng scream.
Dilansir dari Suar.id, pemenang lotre asal Jamaika ini mengenakan topeng Scream untuk mengambil uang senilai 1 juta poundsterling (sekitar Rp 18 miliar).
Ia mengenakan topeng scream agar orang-orang terdekat tidak akan memburunya untuk meminta uang tunai.
Pemegang tiket yang beruntung mengatakan bahwa dia sangat 'mencintai uang'.
Alhasil, dia mengenakan penyamaran yang cerdik sehingga teman-teman dan keluarganya tidak akan mengenalinya.
Dan dia bahkan menunggu 54 hari untuk mengklaim hadiahnya dalam upaya untuk 'membuang' anggota keluarga yang juga 'haus uang'.
Pemenang Super Lotto, yang hanya dikenal sebagai A. Campbell (kemungkinan nama samaran), digambarkan menerima cek senilai 1 juta poundsterling.
Ia berjabatan tangan dengan petinggi lotre sambil mengenakan topeng ikonik dari franchise film Scream.
Dia mengatakan bahwa dia ingin membeli rumah yang bagus dengan kemenangannya.
"Saya suka menangani uang. Saya tidak meminta, saya juga tidak meminjam."
"Saya punya bisnis kecil, jadi saya berencana untuk membuatnya lebih besar, membeli apartemen. Saya suka punya uang!" ujarnya.
Mendadak kaya, Campbell sampai jatuh sakit karena terlalu banyak berpikir usai mengetahui bahwa dia adalah seorang jutawan.
"Saya melihat tiket saya dan berlari ke kamar mandi dan berkata, 'Saya menang! Saya menang!'," ujarnya dikutip dari nypost.com.
"Sejak saya mengetahui bahwa saya menang, saya sakit. Kepalaku sakit selama tiga hari karena saya banyak berpikir."
"Saya bertanya-tanya dalam hati bahwa apa yang selama ini saya rindukan akhirnya menjadi kenyataan."
"Saya menderita sakit perut selama dua minggu, kadang-kadang saya merasa sangat sakit sehingga saya lupa bahwa saya telah menang!"
Campbell adalah pemenang ke-17 Super Lotto dari Jamaika.
Sudah lazim bagi para pemenang lotre di Karibia untuk menyamarkan diri mereka sendiri.
Pasalnya tingkat kejahatan dianggap sangat tinggi di sana.
Belum lagi, kekhawatiran para pemenang setelah punya uang tunai yang banyak akan membuat orang terdekat 'mengurasnya'.
(*)