Usai imbauan petugas tak diindahkan romongan, sebanyak 23 orang yang mengikuti ritual tersebut lantas terseret ombak pada Minggu tengah malam sekitar pukul 00.25 WIB.
Warga kemudian meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyelamatkan para korban.
Bahkan, petugas kepolisian juga berkoordinasi bersama tim SAR hingga TNI untuk membantu korban.
Sementara itu, 11 korban dinyataan tewas tergulung ombak.
Tak hanya mengakibatkan 11 orang tewas, ritual tersebut juga melukai 3 anggota lainnya.
Dan sosok pimpinan kelompok tersebut bernama Hasan, diketahui selamat dari ritual maut itu.
Kelompok Tunggal Jati Nusantara berasal dari Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.
Kepala Desa Dukuk Mencek, Nanda Setiawan menyebut bahwa pemimpin kelompok tersebut bukanlah seorang kiai atau ustaz.
Ia juga menceritakan bahwa sebelum mendirikan kelompok itu, Hasan sempat merantau ke Malaysia dan kembali ke kampungnya pada 2014.
Sang Kepala Desa mengungkap bahwa Hasan memiliki beberapa pekerjaan, di antaranya menjadi MC hingga berjualan online.
"Kerjanya kadang-kadang MC dangdut, sementara ini jual online kayak tisu," ujar Nanda, dikutip dari Kompas.com, Senin (14/2/2022).