Find Us On Social Media :

Bukan Ustaz Maupun Kiai, Inilah Sosok Pemimpin Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang Menggelar Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

By Citra Widani, Selasa, 15 Februari 2022 | 07:21 WIB

Polres Jember dan Tim Basarnas melakukan penyelidikan terkait kasus ritual di pantai Payangan, Jember, Jawa Timur.

"Rumah yang dipakai ruang tamu biasa, tidak ada padepokan atau aulanya," tutur Nanda.

Pihak desa tak merasa curiga melihat kegiatan yang digelar di kediaman Hasan, mengingat lantunan ayat suci Alquran biasa terdengar.

Kegiatan tersebut juga dianggap tak mengganggu warga sekitar dan hanya digelar 2 kali sebulan.

“Awalnya seperti itu, tapi kok lama-lama ada seperti ini, itu saya kurang tahu,” tambah Nanda.

Berdasarkan pengamatannya, ritual yang digelar Hasan dan pengikutnya di pantai Payangan bukanlah ritual pertama.

Anggota kelompoknya pun tidak sebanyak sekarang, yang tak sedikit datang bergabung untuk berobat dan mengadu tentang permasalahan ekonomi dan keluarga.

"Namun orangnya (dulu) tidak sebanyak sekarang," katanya.

Baca Juga: Ikut Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan, Inilah Arti Nama Bripda Febriyan Duwi, Anggota Polisi yang Terseret Ombak

“Kayaknya orang yang datang ke sana itu yang susah, mungkin sakit atau kesulitan ekonomi dan masalah keluarga,” papar Nanda.

Anak sulung dari korban ritual maut Pantai Payangan, SAM (15) mengemukakan kesaksiannya soal kegiatan yang dilakukan kedua orang tuanya Syaiful Bahri (40) dan Sri Wahyuni (35) yang tewas terseret ombak.

Ia mengatakan bahwa sang ayah sudah mengikuti ritual di pantai Payangan sebanyak 3 kali, di mana yang kedua baru saja digelar beberapa hari sebelum ia tewas.

"Kalau ritual di Pantai Payangan, ayah sudah ikut tiga kali, yang kedua, sekitar 10 hari lalu," ujar SAM mengutip dari TribunJakarta.com.