Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sariawan merupakan salah satu gangguan mulut yang sangat menyakitkan.
Apalagi dalam kondisi puasa, saat mulut juga sedang sariawan maka akan sangat mengganggu.
Mengutip Kompas.com, ternyata sariawan yang muncul saat seseorang menjalankan puasa bisa terasa lebih menyakitkan, loh.
Hal ini disebabkan kondisi mulut yang kering karena tidak ada asupan minuman dan makanan, sehingga membuat luka pada sariawan terasa perih.
Kemudian, ketika kita berpuasa selama berjam-jam, perut juga tidak terisi dan memancing kenaikan asam lambung hingga ke mulut, sehingga memicu perkembangan bakteri.
Selain itu, kondisi stres, kurang tidur, dan kekurangan nutrisi (vitamin C dan B) juga bisa meningkatkan risiko sariawan saat berpuasa.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?
Dilansir Grid.ID dari Bobo.id, memperhatikan asupan makanan adalah langkah yang paling penting.
Baca Juga: Waspada Omicron! Begini Tips Puasa Ramadan 2022 di Tengah Pandemi yang Belum Usai
Sebaiknya konsumsi makanan dengan kadar asam rendah, seperti oatmeal, roti, sereal, dan kacang-kacangan.
Kita juga bisa mengonsumsi buah-buahan seperti melon, pisang, dan kelapa untuk meredakan nyeri akibat sariawan saat sahur atau berbuka.
Selain itu, jangan lupa bersihkan mulut dan gigi setelah sahur, setelah berbuka puasa, dan sebelum tidur agar bakteri tidak berkembang di mulut.
Mengenai asupan air putih, usahakan konsumsi yang cukup saat waktu berbuka hingga sahur.
Sebab air putih bisa membilas bakteri penyebab sariawan di mulut.
Kalau sudah terlanjur sariawan, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari.
Adapun makanan yang perlu dihindari adalah asupan terlalu pedas, asin, dan asam saat santap sahur atau berbuka puasa.
Ketika makanan dan minuman yang terlalu pedas, asin, dan asam masuk ke mulut, maka dapat mengiritasi luka infeksi pada sariawan.
Hal itu akan menyebabkan proses penyembuhan lebih lama.
Minuman dan makanan yang terlalu panas juga wajib dibatasi, loh.
Sebab makanan dengan suhu tinggi akan membuat luka sariawan semakin nyeri.
Terakhir yang perlu diketahui, ternyata sariawan saat puasa tidak berbahaya.
Akan tetapi, memang kita tetap perlu waspada kalau luka sariawan berukuran cukup besar dan menyebar.
Jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter jika sariawan berlangsung lebih dari tiga minggu, sangat sakit, demam, hingga susah minum air putih.
(*)