Kala itu keduanya baru tahu bahwa jeriken tersebut berisi air saat hendak menggoreng kerupuk.
Apesnya, 20 dari total 21 jeriken yang dibeli Siti Mutoharoh berisi minyak goreng palsu berupa air yang warnanya kuning seperti kuah kaldu atau soto.
Siti Mutaharoh mengatakan, 21 jeriken tersebut ia beli dengan harga Rp 5.890.500, namun baru ia bayarkan Rp 5 juta.
"Saya beli 21 jeriken. Per jeriken isinya 17 kilo. Jadi, total harganya Rp 5.890.500," kata Siti yang dikutip Grid.ID dari TribunBanyumas.com, Kamis (172/2022).
"Saya baru membayar kepada penjualnya Rp 5.000.000," imbuhnya.
Sementara itu, kakak Siti, yakni Musmi'ah justru bernasib lebih apes lantaran 5 jeriken minyak goreng yang dibelinya semua berisi air berwarna putih jernih.
Mengutip dari Kompas.com, bedanya, kemasan luar jeriken yang didapat Musmi'ah masih belepotan bekas minyak goreng.
Siti mengungkapkan, saat menawarkan minyak goreng tersebut, pria itu datang mengendarai mobil Avanza atau Carry.
Musmi'ah menyebut, salah seorang di antara para pria pengantar minyak goreng palsu tersebut ada yang mengaku dari Semarang.
Tak hanya itu saja, mereka bahkan pernah mengatakan bahwa minyak goreng tersebut dari seorang pensiunan Polisi di Semarang.
Kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penipuan minyak palsu tersebut.
(*)