Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bagi orang yang memiliki penyakit maag, sangat dianjurkan untuk makan dengan waktu teratur.
Lantas, bagaimana saat kondisi puasa, yang mana harus menahan makan dan minum hingga lebih dari 12 jam?
Berpuasa dengan kondisi memiliki maag memang terdengar sulit.
Akan tetapi, sebenarnya ada cara agar seseorang tetap bisa berpuasa secara penuh meskipun mengidap maag.
Grid.ID sudah melansirnya dari laman Bobo.id dan Kompas.com, berikut tips puasa bagi penderita maag:
1. Makanan yang lambat dicerna
Saat sahur, usahakan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, karena makanan tersebut akan lambat dicerna.
Nah, makanan yang lambat dicerna ini akan membuat kita tidak mudah lapar atau lemas saat beraktivitas.
Baca Juga: Apakah Suntik Vaksin Covid-19 Membatalkan Puasa Ramadan 2022? Begini Penjelasannya
Pilihan lainnya, buah kurma juga bisa menjadi makanan yang tepat dikonsumsi saat sahur karena mengandung serat, kalium, dan magnesium.
2. Hindari makanan pemicu maag kambuh
Penderita maag tentu sudah tahu kalau makanan pedas bisa memicu maag kambuh.
Saat makan sahur dan berbuka, pastikan kita tidak mengonsumsi makanan tersebut, ya.
Bukan hanya pedas, makanan asam, mengandung gas, serta mengandung banyak minyak dan lemak juga perlu dihindari.
3. Makan perlahan
Ternyata makan secara perlahan dan membatasi porsi ketika sahur atau berbuka adalah cara yang bisa dilakukan agar maag tidak kambuh.
Sebab makan dengan terburu-buru bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung.
Selain itu, jangan makan terlalu banyak saat buka puasa.
Hal itu agar perut tidak terasa begah atau kembung, sehingga meminimalkan risiko kambuhnya maag.
4. Atur waktu makan
Setelah santap sahur, usahakan jangan langsung tidur karena bisa memicu asam lambung naik.
Setelah sahur, kita tidak disarankan langsung tidur karena saat posisi tubuh duduk atau berdiri, gravitasi dapat membantu asam lambung tetap berada di perut.
Demikian juga saat makan makan setelah berbuka puasa, atur jarak sekitar dua hingga tiga jam sebelum tidur.
5. Posisi tidur
Saat tidur, tubuh bagian atas atau kepala perlu disangga agar posisinya lebih tinggi.
Kita bisa menggunakan bantal atau penyangga setinggi enam atau delapan inchi guna menopang tubuh bagian atas.
6. Jaga berat badan
Baca Juga: Waspada Omicron! Begini Tips Puasa Ramadan 2022 di Tengah Pandemi yang Belum Usai
Terakhir adalah menjaga berat badan tetap ideal.
Sebab ketika berat badan naik, maka struktur otot yang menyokong esofagus bisa menyebar atau mengembang yang memicu asam lambung bisa naik ke kerongkongan.
(*)