Namun, setelah memeriksa kasus ini dengan cermat, ditemukan bahwa pembunuhan ini dilakukan dengan sengaja.
Pernyataan Hanny yang mengaku menderita amnesia dan depresi tidak benar.
ART cantik itu ternyata seorang penjudi.
Di pagi hari kejadian, ART kehilangan 430 USD atau Rp 6 juta di mesin slot dalam waktu kurang dari 1 jam.
Saat itu, rekening banknya hanya 11 USD setara kurang lebih Rp 160 ribu.
Hal itu membuat Hanny Papanicolaou sangat marah dan tidak aman.
Setelahnya, Hanny secara tidak sengaja mengetahui bahwa nenek Marjorie memiliki kekayaan sebesar 8 juta USD atau Rp 113 miliar setelah menjual serangkaian real estatnya.
Karena kekayaan itu, sang ART tega membunuh wanita tua Marjorie untuk mengambil uangnya.
Pengadilan menemukan bukti Hanny memberikan pernyataan palsu kepada polisi karena dia memberi detektif itu rincian penting yang hanya bisa diberikan jika dia mengingat seluruh kejadian dengan jelas.
Tindakan Hanny juga menunjukkan bahwa kesehatan mentalnya benar-benar normal, tidak tertekan.
Namun, pengacara Tom Quilter yang mewakili ART Hanny membantah kliennya membunuh Marjorie demi uang.