Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Di musim hujan seperti sekarang ini, penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD menjadi ancaman tersendiri.
Pasalnya, nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue ini berkembang biak lebih banyak saat curah hujan tinggi.
Bahkan, dikutip dari Kompas.com, total kasus DBD hingga Minggu ke 5 tahun 2022 ini sudah mencapai 5.041 kasus dengan 59 kasus kematian.
Menurut laporan, kasus DBD tertinggi berada pada kelompok umur 15-44 tahun.
Ada 102 kabupaten/kota dari 9 provinsi yang melaporkan kasus DBD di awal tahun 2022 ini dan Jawa Timur menyumbang kasus terbanyak yaitu 1.788 kasus dan 25 kematian.
Disusul Jawa Barat dengan 1.715 kasus dan 19 kematian, Nusa Tenggara Timur dengan 805 kasus dan 8 kematian, serta DKI Jakarta dengan 354 kasus.
Demam Berdarah Dengue memang penyakit yang tidak boleh diremehkan karena bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Pada kasus yang parah, DBD bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba dan drastis hingga akhirnya berujung kematian.
Nah, untuk menghindari keluarga dari ancaman DBD, salah satu hal yang bisa diupayakan adalah memberantas nyamuk dan telurnya.
Apalagi di musim hujan ini, pasti ada banyak sekali tempat yang menjadi sarang nyamuk termasuk nyamuk penyebab DBD.
Dikutip dari Nakita.id, untuk membasmi nyamuk hingga telurnya, ternyata hanya butuh ampas kopi saja.
Caranya adalah dengan menaburkan ampas kopi ke tempat-tempat yang terdapat genangan air di sekitar rumah.
Telur nyamuk yang ada di genangan air tersebut pun dijamin mati setelah tercampur dengan ampas kopi.
Selain itu, pastikan untuk menjaga kebersihan di rumah dengan melakukan langkah-langkah pencegahan berikut ini:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup rapat wadah penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
- Mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai sehingga tidak menumpuk dan - menjadi sarang nyamuk
Kemenkes juga menyarankan upaya lainnya untuk memitigasi risiko DBD ini dengan:
- Memelihara ikan pemakan jentik, terutama di penampungan air yang besar
- Memberikan larvasida pada penampungan air
- Memangkas semak-semak di lingkungan yang bisa menjadi sarang nyamuk
- Membersihkan pepohonan yang terlalu rimbun dan sampah daunnya
- Hindari membuat wadah terbengkalai di luar rumah yang berpotensi terisi air atau menggenang saat hujan
- Menggunakan obat anti nyamuk
(*)