Find Us On Social Media :

39 Hari Jelang Ramadan 2022, Simak Amalan Doa Nabi Muhammad untuk Mencegah Kepikunan dan Rahasia Baca Tilawah Quran

By Novia, Selasa, 22 Februari 2022 | 20:21 WIB

Ilustrasi doa untuk mencegah kepikunan jelang Ramadan 2022

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia

Grid.ID - Tak terasa bulan suci Ramadan 2022 akan segera tiba menyambut umat muslim semua.

Ya, sebelum bulan Ramadan 2022 datang, ada baiknya untuk terus mempersiapkan diri untuk lebih baik.

Apalagi, mengingat bulan Ramadan 2022 kini tinggal 39 hari lagi.

Agar ibadah kita kepada Allah semakin taat, baiknya untuk terus meneladani dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Salah satunya dengan mengamalkan doa pencegah kepikunan dan rahasia membaca Tilawah Quran dengan baik ini.

Dikutip dari TribunBali.com, Selasa (22/2/2022), dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:

Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an, niscaya ia tidak akan dikembalikan kepada kepikunan. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala, (Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh), ia berkata: (yaitu) kecuali orang-orang yang senantiasa membaca Al-Qur’an.”(Al-Albani berkata: sanad hadits ini shahih, atau hasan, atau mendekati keduanya)

Menurut Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam, H Subhan Nur, Lc, M.Ag, berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Jelang Ramadan 2022, Yuk Hafalkan Dulu Doa Setelah Salat Witir, Pendek tapi Bikin Hidup Makin Penuh Berkah

Perkataan Ibnu Abbas RA ini menjelaskan salah satu keutamaan orang-orang yang gemar membaca Alquran, yaitu dijauhkan dari penyakit pikun.

Untuk diketahui, asal kata “ardzali al-‘umri” adalah usia yang paling buruk.

Istilah ini seringkali diterjemahkan penyakit pikun, sebagai gambaran sebuah kondisi manusia yang tidak mampu mengendalikan perilaku lantaran melemahnya fungsi otak dan organ tubuh.

Tutur katanya menjadi tidak teratur, kekuatan ingatan melemah, membuang kotoran di sembarang tempat, dan fungsi panca indera melemah.

Rasulullah SAW sendiri memohon perlindungan kepada Allah SWT dari penyakit pikun sebagaimana dalam sabdanya dari Anas bin Malik RA.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati.”(HR. Muslim)

Kalimat “niscaya ia tidak akan dikembalikan kepada kepikunan” menunjukkan sebuah fase akhir siklus pertumbuhan manusia yang diawali dari fase lemah (balita dan anak-anak), lalu berlanjut ke fase kuat (remaja dan dewasa), dan kemudian dikembalikan kepada fase terlemah yaitu lansia, atau terburuk yaitu kepikunan.

Kemudian dilansir dari Kompas TV, doa untuk menghilangkan pikun juga sempat disampaikan oleh Ustaz Ahmad Munzir.

Ia mengutip dalam Habib Ahmad bin Hasan al-athas tentang keluhan seorang yang pelupa di hadapan Nabi.

Baca Juga: 41 Hari Menuju Ramadan 2022 Sudah Bayar Utang? Begini Niat, Cara, dan Hukum Membayar Puasa Qadha Sebelum Bertemu Bulan Suci Kembali

“Kala itu dirinya mengeluh, ’Ya Rasul, sungguh saya ini orangnya pelupa. Ajari kami sesuatu’. Lantas Rasul mengajarkan, ’bacalah kalimat ini tiap hari,'” papar ustaz dari Pesantren Sirajuth Tholibin Brabo ini.

Berikut doanya:

ALLAHUMAJ’AL NAFSII MUTHMAINNATAN, TU’MINU BILIQOOIKA, WATARDHAA BIQODHOOIKA

Artinya: "Ya Allah, jadikan jiwa kami menjadi tenang, beriman akan adanya pertemuan dengan-Mu, dan rela atas garis yang Engkau tentukan."

(*)