Laporan Wartawam Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Sebanyak 8 orang santri menjadi korban dalam kebakaran pondok pesantren Miftahul Khoirot, Karawang.
Seperti yang diberitakan Grid.ID sebelumnya, pondok Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, terbakar pada Senin (21/2/2022) lalu.
Kebakaran itu terjadi pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam kebakaran tersebut, sebanyak 8 orang santri gagal menyelamatkan diri.
Dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Kamis (24/2/2022), Penyuluh Agama Kecamatan Cilamaya Kulon, Sri, menjelaskan mengenai penyebab para santri tak bisa keluar dari pondok tersebut.
Menurut penjelasan Sri, titik lokasi kebakaran tersebut berada di lantai 2.
Tempat tersebut juga menjadi tempat istirahat para santri.
Selain itu, pintu keluar dari pondok itu pun sudah terbakar kobaran api sehingga korban tak bisa menyelamatkan diri.
Sedangkan jendela rumah tersebut juga terbuat dari teralis besi.
"Sebagian santri bisa lewat, namun yang delapan ini tidak bisa lewat, karena api membesar di bagian pintu keluar yang melalui tangga," jelasnya.
"Mau keluar lewat jendela, tetapi pakai tralis," terang Sri.
Namun, baru-baru ini petugas pemadam kebakaran mengungkap hal aneh ketika mengevakuasi jenazah para korban dari pondok tersebut.
Dikutip Grid.ID dari TribunBekasi.com pada Kamis (24/2/2022), Kepala Bidang (Kabid) Damkar pada BPDB Karawang, Rohmat, menjelaskan bahwa para petugas mengalami hal aneh.
Pasalnya, jika selama ini mereka selalu mencium bau gosong ketika mengevakuasi korban kebakaran, hal itu justru tak terjadi saat mengevakuasi santri.
Ya, para petugas justru mencium bau wangi saat melakukan evakuasi.
"Kemarin pas orang-orang Damkar evakuasi jenazah korban itu, ada bau wangi. Info dari teman-teman saat padamin dan evakuasi. Itu enggak seperti biasanya," ujarnya.
"Saya juga klarifikasi atas viral itu ke petugas di Cilamaya. Benar Pak Danru, kalau seperti biasanya kecium gosong gitu ini enggak ya, enggak seperti biasanya lah," lanjutnya.
Sedangkan, anggota Damkar Kecamatan Cilamaya, yakni Fitra Adi Sutrisno juga membenarkan bahwa ia mencium bau wangi saat melakukan evakuasi.
Mengenai kejadian ini, Fitra mengaku melihat hal ini dari sisi positif.
"Iya betul, memang wanginya beda, enggak seperti biasanya saat evakuasi korban meninggal kebakaran lain," jelasnya.
"Mungkin ya ada beberapa faktor dari mayat, mungkin juga di dalam itu ada minyak wangi. Biasa kan anak pesantren suka simpan minyak wangi, jadi ikut kebakar," lanjut Fitra.
Selain itu, ia meyakini hal ini lantaran para korban adalah anak-anak penghafal Alquran.
"Atau karena apakah mereka ini ya syuhada, calon penghuni surga. Karena memang baunya beda," sambungnya.
(*)